di sini. masih terpatri jelas, dengan warna-warni tawa, tangis serta rintih. waktu itu, aku masih baru menjadi satu bajingan yang kau buat beberapa bulan lalu nya. lalu kau mengembalikan jiwa luguku di taman itu, memanggilku kembali. membuatku menanggalkan semua citra buruk, nakal, badung dari segala penjuru tubuh ini. ya, aku, bajinganmu. kembali jadi gadis lugu, yang mungkin dulu selalu kau rindu, selalu? rindu? di sini. bahkan masih lekat aroma tubuhmu, yang terakhir kali ku hirup hari itu. masih ingat wangi lemon dari roti yang kau bawa? juga krim nya yang kau bersihkan dari bibirku, dengan milikmu. bibirmu. juga kopi kalengan yang menghapus ingatanku akan ceceran darah di sini. namun tak cukup pahit, untuk mengganti pahit nya rasa dari reraga yang digantung.bukan reraga. hanya hati. alter ego dari otak. hei, ia mulai marah, mulai cemburu. atas kelakuanku yang tidak pernah berhenti mengejar ceceran kenangan untuk merangkainya bagai sebuah puzzle. oh maaf. kita tidak punya kenanga...
the journey of life where nothing goes right and nothing goes wrong.