Langsung ke konten utama

"God, why me?" | "why not?"

pasti isin puol kalo udah sok akting ala sinetron gitu tiba-tiba Tuhan malah jawab nya, "why not?"
itu sebenernya ada di acara stand up comedy show, metro tv, edisi akhir tahun kemaren, mereka bilang, gak hanya yang bisa stand up yang bisa jadi comic, yang lay down juga. judul posting di atas adalah kutipan dari komedinya om, ehm.. mas, eh gak pantes juga, oh opa aja deh, opa pepeng.
beberapa anak galau indonesia mungkin pernah bertanya seperti ini? kenapa? karena mereka galau entah karena putus dengan pacar atau unrequited love ya itu masalah mereka lah ya. tapi intinya mereka sama, sama-sama didera sakit, sakit cinta. didera galau, krisis yang paling banyak terjadi di Indonesia negaraku tercinta, oh, lucu sekali.
sekali lagi saya jelaskan, saya tidak pernah menghujat kaum laki-laki, karena saya juga masih suka, saya hanya memberikan kritik secara halus.tidak ada unsur untuk menyinggung siapapun.
ini kalimat utama sekaligus kalimat penegasnya:
"saya benci dengan laki-laki yang 'membicarakan cinta secara tidak cerdas'"
ngerti kenapa? let's check it.
tidak sedikit laki-laki yang galau, tapi bedanya kalo cewek dengan terang-terangan bilang 'aku galau gara-gara kamu' cowok lebih memilih untuk diem. tapi ada juga cowok yang memilih bacot di twitter. maaf bahasanya sedikit kasar, but orang lain juga bilang gitu.
contoh laki-laki yang menyikapi cinta secara tidak cerdas adalah laki-laki yang lebih percaya omongan orang lain daripada omongan pacarnya.seenggaknya kalau mereka punya pacar.beda dengan single yang baru diputusin secara gak baik,keadaannya justru terbalik karena mereka nggak harus terus percaya dengan omongan si mantan,ya kalo mantannya risih sama dia mau gimana? beotch lu gak mati kalo mantan lu ngejauhin lu.gimana sih cara ngomongnya?
cowok yang aku maksud dengan 'membicarakan cinta secara tidak cerdas' adalah mereka yang percaya sesuatu yang gak masuk akal,atau juga mereka yang nggak ragu menjudge mantan nya.matanya seakan tertutup cinta. satu kata buat merek. bego.
c'mon, hidup kita nggak sepenuhnya buat cinta.
dan, semua dampak dari cara berpikir mereka tentang cinta yang kurang cerdas itu berakhir dengan satu hal, ketiadaan nya kepekaan sosial. pernah liat gak cowok yang saking depresi nya sama cinta, dia diajak ngomong seakan lupa kalo punya jiwa.
sekarang kalo ada yang protes sini sini sini. protes "kenapa cowok kayak gitu dibilang salah cewek kayak gitu dibilag bener"
lho yang bilang bener siapa? sama sumpeknya lah kalo cewek. cuma kalo dua-duanya kayak gitu ya kapan selesenya -___-
yaudah segitu aja. eh template nya ganti lo, sadar gak sih?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...