michiko miera

tak banyak orang yang tahu bahwa kita merupakan dua sisi kutub yang sama. tidak pernah bisa dipersatukan. kamu dengan kecintaanmu pada aroma buku lama dan aku pada kecintaanku pada aroma buku baru. juga kecintaanmu untuk membaca koran tiap pagi yang seringkali membuatku marah-marah tiap kau membuka jendela mobil untuk membeli koran di lampu merah. kecintaanmu untuk berlama-lama di kamar mandi juga merupakan sebuah hal yang mati-matian ku bahas tiap pagi agar segera dikurangi dan membuatku tak lama-lama rugi waktu. kecintaanmu pada hujan, juga cukup merugikan. aku jadi harus sendirian menutup jendela-jendela di rumahmu karena telingamu telah ditulikan rintik hujan dan matamu telah dibutakan aroma rumput yang dibasahinya. ah iya, soal jendela-jendela itu, kecintaanmu pada udara pagi yang sejuk di daerah kita hingga kau biasakan dirimu sendiri untuk membuka tiap jendela di rumahmu tiap pagi, bertentangan dengan aku yang lebih memilih berselimut di atas ranjang setelah mematikan jam weker ...

i just cried. okay. it's not funny. but let me tell you something that doesn't funny at all but people still laughing about it. bercandaan fisik. the thing is, i thought that i'm not that girl anymore who bullied by getting fat. no, i'm not getting fat. i'm just fat. and i have no issues about that. aku gendut. yaudah. aku aja nggak masalah kok kalian masalah banget? why do i don't give a damn about that? karena aku bisa melakukan apa yang orang kurus nggak bisa lakukan meskipun aku gendut. yang boleh hidup dan berjuang di dunia bukan cuma yang kurus. bukan cuma yang ukuran bajunya xs atau s. bahkan, aku bersyukur jadi gendut. why? soalnya dengan menjadi gendut otomatis aku akan mencari cara agar orang-orang nggak mempermasalahkan gendutku. akhirnya aku mencari sebanyak-banyaknya potensi dalam diriku kan? and it feels good for me. aku merasa nggak cuma hidup karena aku cantik atau punya body kayak manekin, tapi karena aku pantes hidup karena aku berjuang...

beberapa bulan yang lalu, aku sering menemukan diriku meringkuk di atas ranjang, tengah malam, membenamkan wajah pada bantal yang telah basah kuyup oleh air mata. atau mungkin, lebih tepatnya, membenamkan diriku pada sejuta pertanyaan tentang dia yang tak akan pernah ada jawabnya. namun hari ini, aku terbangun dengan bahagia meski jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. bahkan sebelum alarm handphone ku berbunyi. ia pun rupanya malas melihat keantusiasanku untuk pergi ke sekolah. pergi menemui kamu. alasan aku terbangun pagi ini sangat pagi, dan alasan aku terbangun dengan sangat bahagia. aku tidak sabar bertemu dengan kamu. seperti pagi yang lalu-lalu, aku berangkat sekolah mengendarai sepeda motor kakakku yang telah mulai bobrok mesinnya karena ku gunakan dengan sembarangan, tanpa ada perawatan yang ekstra. kamu tidak akan berangkat sepagi ini. aku tahu itu. aku tahu kamu. aku memarkirkan sepeda motor itu di parkiran sekolah, tempat dimana kita banyak meluangkan waktu bersama. temp...

kirain kamu suka aku juga as much as i like you. haha. emang kita nggak harusnya pacaran. selalu ada heart-warming moment kalo sama kamu. kamu nggak ngapa-ngapain aja udah heart-warming buat aku. how can you be that sweet? aku tuh ya. pingin bikin kamu bahagia kayak kamu bisa bikin aku bahagia. kamu sama cewek lain aja aku bahagia asal lihat kamu bahagia. semoga aku bisa jadi bahagia nya kamu.

i love my high school life this far. mother's pray, spain, still keep in touch with my jhs friends. hari itu, aku pulang dari KSSH26, sampai rumah jam 3. jam 4 baru tidur di kasur habis bersih-bersih make up. malam itu, aku bermimpi.......... this is where it all started. i still remember the morning when we do the checksound for KSSH26. azzam busy helping nabil with his effects. doddy behind me trying to check his bass. erwin back there holding his drum stick. and here i am, holding microphone, and staring up to a big bold colorful font up there, KSSH 26. then i jumped to my future, i'm a grown up. still holding the microphone. on a same stage. i'm still that girl who chases his dreams. still the girl who loved stage too much.

look, now i know. he's not my first love.  i can move on whenever i want. 'cause he's not my first love. my first love would be my last love. because if it's not the last, then it's not a love!

okay. judul posting ini pastilah membuat kalian bertanya-tanya dimana letak kepolosanku. eh enggak ya?yaudah kalo enggak. emang nggak polos gitu. sekarang nggak. dulu iya. ini tak jelaskan sejujur-jujurnya orang jujur dan please don't judge me after you read this whole post. dulu, pas smp, i thought that i am so supel dan menyenangkan sampai laki-laki banyak yang mendekat.entah itu bbm atau sms atau bahkan aslinya. meski mereka sudah tahu aku punya pacar yang sudah pacaran lama. kala itu, tak pikir perbuatan mereka yang kayak gitu itu okay. dan tak pikir perbuatanku itu okay dan sama sekali gak ngebitch. find out, ternyata mereka cuma mau dapet untungnya doang dan aku terkenal bitchy nemen karena kelakuanku. sampai sekarang aku nggak tahu kelakuanku yang mana yang bikin ngebitch, tapi yang jelas, aku dulu polos banget sampai nggak tahu kelakuanku ternyata bitchy abezsh. but, i've been changed like really changed a lot. alhamdulillah dipertemukan dengan doddy yang selalu ...