Langsung ke konten utama

it's been a busy......life

aku sebenarnya sudah menjadwalkan untuk posting di blog tiap minggu dan tiap minggu juga aku mengingkari janji yang aku buat sendiri. nyebelin ya memang membohongi diri sendiri kayak gitu, seolah-olah ada yang terus kurang dan kurang.

Aku, sebenernya, punya banyak cerita buat kalian yang masih menyempatkan untuk baca blog ini dan iseng-iseng refresh serta berharap ada post baru. padahal enggak. sama, aku juga selalu berharap ada post baru. tapi, rasanya tenaga udah diperas kayak kuda pacu. waktu menganggur udah jadi suatu hal yang istimewa, dimana aku kerap kali pakai kesempatan untuk beristirahat. aku lupa, beristirahat nggak cuma tidur.

aku butuh me time. butuh waktu untuk olahraga, maskerin wajah, maskerin rambut, trimming alis, baca buku atau bahkan yang paling sederhana, menulis. yang kalau kata m aan mansyur adalah kegiatan yang membuatku tidak bunuh diri. and here I am now writing.

semenjak kerja dan kuliah, jarang banget ada yang namanya waktu luang. kalo pagi aku kuliah, malemnya pasti kerja. gitu terus. apalagi rumahku agak jauh dari kampus, males kalo harus pulang dan berangkat tiap ada jeda. nggak hemat bensin banget, capek di pikiran juga nyetir terus. tiap kerja aku selalu ada wifi, tapi nggak pernah ada waktu buat memanfaatkan hal tersebut. begitu ada waktu, tenaganya udah nggak ada. udah nggak bisa mikir mau nulis apa.

oh iya aku belum cerita ya, semenjak selesai ospek, aku mulai kerja. di kalampoki quayhouse, yang di malang mampir yah hehe. ini tempat nongkrong kesayangan aku dan alhamdulillah bisa jadi tempat aku cari nafkah juga, semoga berkah. udah jalan sebulan, semoga dilancarkan terus ya. 

sebenernya, kerja di tempat kayak gini menurutku akan menambah banyak ide dan inspirasi. selain karena ketemu lebih banyak orang, pasti kita juga akab menjumpai fenomena-fenomena yang tentunya lebih variatif. harapanku besar akan ini, memang tujuanku ingin lebih memperluas ladang. inspirasi yang datang selama ini begitu banyak sampai banjir di pikiran, aku bingung mau nulis yang mana dulu.

pengen banget bisa nulis disini lagi, sayang tulisanku udah nggak terlalu pantas buat dipublikasikan karena ada unsur yang sensitif. nanti kalau aku ada yang agak cheesy cheesy gitu aku share sini yah doain aja aku nggak jadi kacang lupa kulit hehehe.

gila ya, sampe sesibuk dan secapek ini aku masih mikir bahwa aku pingin nulis. bener-bener alasan kenapa aku nggak bunuh diri ya menulis itu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...