Sudahkah kamu pulang?
Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah.
Tersenyumlah.
Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang
menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu.
Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan
peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka.
Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap
menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu.
Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu
patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar.
Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih
melanda dan lelucon apapun terasa lucu.
Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan
berkendara.
Sudahkah kamu pulang?
Pulanglah, peluklah dirimu.
Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang.
Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu.
Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.
Komentar
Posting Komentar