ada beberapa hal yang nggak dipahami oleh orang yang nggak pernah menjalin hubungan, orang yang lama nggak menjalin hubungan dan orang yang nggak pernah lama punya hubungan. salah satu kata-kata yang aku inget, dari guru sosiologi,
orang yang nggak pernah menjalin, lama nggak menjalin dan nggak pernah lama punya hubungan, mungkin lupa bahwa suatu saat tujuan mereka berhubungan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dicintai dan mencintai, namun juga melatih cara kita untuk berkomitmen terhadap seseorang. ya memang kualitas dari komitmen sendiri tidak dapat ditentukan dari jangka waktu hubungan, namun kadang kualitas tersebut memang bisa bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
kalo kalian bertanya-tanya kenapa aku bikin post ini, beberapa bulan lalu aku ada masalah dalam hubunganku dan aku curhat ke beberapa temen yang lebih dewasa. aku hampir nggak percaya ketika mereka malah nyuruh aku untuk putus padahal menurutku masalah itu ya masalah yang wajar dan cenderung kecil. masalah yang bikin kita kesal tapi juga kangen kalo nggak dimasalahin. yang bikin heran lagi adalah usia mereka itu jauh lebih tua di atasku tapi ternyata solusi yang mereka kasih sama sekali bukan solusi yang dewasa. dari situlah aku mulai paham bahwa jangka waktu memang nggak menentukan kualitas. tapi juga aku nggak bisa menyalahkan mereka sih, karena memang mereka nggak akan paham karena beberapa dari mereka adalah orang yang nggak pernah menjalin hubungan, lama nggak menjalin hubungan dan nggak pernah punya hubungan yang lama.
mereka terkadang lupa bahwa masalah memang ada untuk dicari solusinya dan dijadikan pelajaran di masa depan, bahwa itulah perjalanan mengarungi lautan di atas bahtera bernama komitmen, dan mungkin mereka juga lupa bahwa suatu saat mereka juga akan mengarungi bahtera tersebut hingga akhir hayat bersama dengan orang yang diharap akan bertahan bersama mereka.
pada awalnya, aku pacaran untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang dan perasaan dicintai. tapi lambat laun aku mulai sadar bahwa ternyata manusia cenderung punya hasrat untuk mencintai, jadi aku mulai memutuskan bahwa aku pacaran untuk memenuhi kebutuhan mencintai. beberapa bulan kemudian aku sadar bahwa ternyata manusia suka mengurus pernak-pernik kehidupan manusia lain, mencerca kebiasaan buruknya yang tak diubah dan merindukan hal-hal yang awalnya menjengkelkan, itulah tujuanku berpacaran selanjutnya. setelah berjalan hampir 2 tahun, aku mulai sadar ternyata tujuan berpacaran itu nggak pernah berganti, hanya bertambah. seiring bertambahnya tujuan ,bertambah pula usaha yang kita ambil untuk mempertahankan kebutuhan-kebutuhan tersebut. itulah yang menurutku menambah kualitas hubungan kita juga.
mungkin kalian yang baca ini mikir "yaelah udah nikah berapa tahun sih lu berani ngobrolin ginian", yah aku kasih ini menurut pengalamanku aja. cuma ingin mengingatkan yang pacaran untuk menambahkan tujuan berpacaran, semoga membantu untuk menambah kualitas hubungan. dan mengingatkan buat yang jomblo biar gak asbun. wes jomblo, asbun, gak payu lo.
"dalam menjalin hubungan, kalian akan banyak belajar tentang kompromi."
orang yang nggak pernah menjalin, lama nggak menjalin dan nggak pernah lama punya hubungan, mungkin lupa bahwa suatu saat tujuan mereka berhubungan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dicintai dan mencintai, namun juga melatih cara kita untuk berkomitmen terhadap seseorang. ya memang kualitas dari komitmen sendiri tidak dapat ditentukan dari jangka waktu hubungan, namun kadang kualitas tersebut memang bisa bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
kalo kalian bertanya-tanya kenapa aku bikin post ini, beberapa bulan lalu aku ada masalah dalam hubunganku dan aku curhat ke beberapa temen yang lebih dewasa. aku hampir nggak percaya ketika mereka malah nyuruh aku untuk putus padahal menurutku masalah itu ya masalah yang wajar dan cenderung kecil. masalah yang bikin kita kesal tapi juga kangen kalo nggak dimasalahin. yang bikin heran lagi adalah usia mereka itu jauh lebih tua di atasku tapi ternyata solusi yang mereka kasih sama sekali bukan solusi yang dewasa. dari situlah aku mulai paham bahwa jangka waktu memang nggak menentukan kualitas. tapi juga aku nggak bisa menyalahkan mereka sih, karena memang mereka nggak akan paham karena beberapa dari mereka adalah orang yang nggak pernah menjalin hubungan, lama nggak menjalin hubungan dan nggak pernah punya hubungan yang lama.
mereka terkadang lupa bahwa masalah memang ada untuk dicari solusinya dan dijadikan pelajaran di masa depan, bahwa itulah perjalanan mengarungi lautan di atas bahtera bernama komitmen, dan mungkin mereka juga lupa bahwa suatu saat mereka juga akan mengarungi bahtera tersebut hingga akhir hayat bersama dengan orang yang diharap akan bertahan bersama mereka.
pada awalnya, aku pacaran untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang dan perasaan dicintai. tapi lambat laun aku mulai sadar bahwa ternyata manusia cenderung punya hasrat untuk mencintai, jadi aku mulai memutuskan bahwa aku pacaran untuk memenuhi kebutuhan mencintai. beberapa bulan kemudian aku sadar bahwa ternyata manusia suka mengurus pernak-pernik kehidupan manusia lain, mencerca kebiasaan buruknya yang tak diubah dan merindukan hal-hal yang awalnya menjengkelkan, itulah tujuanku berpacaran selanjutnya. setelah berjalan hampir 2 tahun, aku mulai sadar ternyata tujuan berpacaran itu nggak pernah berganti, hanya bertambah. seiring bertambahnya tujuan ,bertambah pula usaha yang kita ambil untuk mempertahankan kebutuhan-kebutuhan tersebut. itulah yang menurutku menambah kualitas hubungan kita juga.
mungkin kalian yang baca ini mikir "yaelah udah nikah berapa tahun sih lu berani ngobrolin ginian", yah aku kasih ini menurut pengalamanku aja. cuma ingin mengingatkan yang pacaran untuk menambahkan tujuan berpacaran, semoga membantu untuk menambah kualitas hubungan. dan mengingatkan buat yang jomblo biar gak asbun. wes jomblo, asbun, gak payu lo.
Komentar
Posting Komentar