love should be a bottle of wine. the older it gets, the better it is.
that was a quote by me. hahahaha. kadang aku mikir sih gimana aku dengan pemikiran kayak gitu malah nggak tahan berlama-lama untuk menjalin hubungan dengan seseorang. gimana aku bisa nanggepin orang curhat tentang percintaan mereka sementara mungkin di sisi lain aku juga ada masalah. ya kalo dibilang aku takut akan komitmen, nggak juga. malah aku seneng banget bisa berkomitmen, wong dasarnya aku juga kalo nggak dikasih komitmen malah tidak terkontrol. ngawur.
barusan pulang sekolah jam 10, habis UAS, trus secara spontan nyamperin virza yang ternyata lagi di smp. call me anything, but let me tell you I cry a little on the way to my old school. kembali lagi ke tempat aku dulu pernah merasakan kejayaan, belajar banyak tentang cinta sampai selama ini aku bisa kasih orang-orang saran, sebelum jadi apa-apa. aku pengennya sih dulu kembali ke smp untuk bisa ke ibuk, bisa cerita aku udah ngapain aja, udah sampe mana aja. gitu. tapi bahkan sampe hampir 3 tahun aku keluar dari sana, aku bahkan belum jadi apa-apa dan belum kemana-mana. dan ironinya lagi, hari ini aku kesana karena aku terlalu putus asa untuk membenahi hubunganku.
(eh tapi tadi lucu hahahaha, ibuk bilang hermawan ke sekolah waktu itu, pas hermawan ke kantin ibuk lupa namanya, pas inget namanya hermawan, ibuk langsung bilang, "oh iyaaa!!! mira!!! hermawannya mira kan!!" gimana ya rasanya jadi hermawan, diingetnya gara-gara mantan)
karena aku beberapa hari ini sedang mengharu biru, jadi aku juga nonton yang romantis-romantis, lagu juga yang mellow. gitu deh. and then I realised something from this legendary film I always watch when I'm down, the notebook.
what if love should be destroyed before we realised that the love fix itself?liat semua film cinta-cintaan. pasti ada part berantemnya. for me, destroyed is different from destroying the commitment. commitment is something you make, but love is something that grows inside of you.
kebetulan aku dulu gitu sih. jadi aku sempet suka, sempet sakit, tapi trus aku sadar mungkin ini yang terbaik. ketika aku berusaha mengikhlaskan ternyata aku dipertemukan lagi. but it's different now. apalagi dengan peruntunganku juga nggak gitu gitu banget sih, I'm not that girl who blow your mind away and makes you kneel down the ground just to be with me all over again. I'm just not that girl. so yeah, I'm afraid that once it broken, we're not going back together. because I think that our commitment was broken and we have to start it all over again. and the last rose I receive was on my birthday. and we don't talk a lot anymore. and the last time we met, you don't kiss me goodbye.
because I thought what we had was real and we are not that cheap to give up on random shit. because I always wondering how are we going to end. because I always thought that we are both lonely when we met. because I don't want us to ended up like my last relationship. because after all this time, I still can't write anything sad. because after all this time your hug still feels like home. because I don't think we could be this messed up. because this is not what we are. because just because. just as you know what promises I've been telling you, and you can't trust me anymore, aren't you?
Komentar
Posting Komentar