I love you. meski tiap kali aku bilang gitu kamu selalu hanya jawab "I know".
GILA YA UDAH KEPALA DUA AJA.
mungkin kamu bacanya nanti kalo ada sinyal, atau kamu bacanya sekian bulan setelah ulang tahunmu lewat. tapi nggak papa, ini bukan buat kamu juga kok. aku cuma mau pamer aja, I've been choosing the right guy this past year to living my life with.
the moment I fall in love with you.
tanggal 16 Februari 2014, nggak tau kenapa aku niat banget sampai tanya ke mbak-mbak panitia yang dulu tepatnya acara itu tanggal berapa. pertama kali ketemu di belakang panggung, I know there's something between us. hubungan kita nggak mungkin hanya sekedar kakak kelas dan adik kelas, I know that. nggak tahu juga siapa yang kasih tahu, pokoknya aku tahu aja.
the moment I admit my stupidness.
goblok sih emang kalo dipikir lagi, masa bbm-an tiga hari aja udah baper. cie baper. ala-ala anak kekinian apa-apa dibilang baper. gobloknya lagi, bilang. yah tapi aku nggak munafik, emang ada yang nggak baper kalo digituin? (kan cewek, tetep nggak mau disalahin) (ndi muanis ngono) (mana tahan) (imanku ancen kurang)
the moment I know nothing.
setelah sekian lama nggak bbm-an, ah yaudahlah aku move on aja. I've seen some guys, but no. I'm interesting in no one. they're just there to keep me sane. I don't wanna be that jomblo-girl-who-doesn't-even-know-how-to-flirt. seingetku terakhir cuma tanya kamu sih, ujiannya gimana. dijawabnya singkat banget. anjir yaudah sih.
TERNYATA PUNYA PACAR.
ini kalo kamu tanya gimana tanggapanku dulu waktu tahu kamu punya pacar, pasti aku jawabnya "ya nggak papa aku biasa aja, aku seneng kalo kamu seneng. you seems happy with her." NO. aslinya jauh dari itu. kalo mau tanya mending nggak usah tanya aku, tanya temen-temenku aja. nggak pernah terlewat sehari pun aku nggak nyebut nama kamu tanpa embel-embel misuh di belakangnya. serius (setahun kemudian aku menyesal). tapi ya mau gimana lagi, akhirnya aku mencoba ikhlas. toh mungkin juga aku ini kamu anggap apa. diantara cewek yang itu dan yang itu, aku ini bahkan nggak masuk hitungan. semenjak itu kepercayaanku soal "Tuhan mempertemukan orang itu ada alasannya" mulai pudar. soalnya aku nggak tahu kenapa ketemu kamu kalo pada akhirnya kamu nggak memberikan aku pelajaran apa-apa. iya, setelah sekian lama obrolan kita ternyata dulu aku masih nggak menganggap kamu kasih pelajaran apa-apa.
when we meet again.
kamu marah-marah, itu sih intinya. trus aku tanya dan kamu jawab. sesimple itu dan akhirnya kita ketemuan lagi di racel tea. mungkin itu kenapa aku sebel banget waktu racel tea ganti jadi racel risol. selain karena tiap minggu kita kesana dan makan steaknya yang enak, mungkin karena racel tea itu tempat pertama kali kamu cerita semuanya semenjak kita nggak kontak. you've been through a lot.
malam itu, kamu pegang tanganku. pertama kali.
(ya Tuhan telat banget sih megangnya, orang aku pengennya udah setahun yang lalu. waktu lagi gak pengen malah dipegang. tapi gapapa, lebih baik terlambat dari tidak sama sekali.)
my feelings was right.
setelah di racel tea itu, kita semakin dekat. aku inget waktu itu lagi sering hujan, kamu nggak pernah dateng ke rumah nggak pakai jas hujan. kita selalu jalan setelah nungguin hujan. kalo nggak salah itu hari sabtu, kamu ke rumah tapi aku disuruh ibu ambil kebaya di penjahit. aku besoknya ke surabaya karena tanteku nikah. ibuku udah di surabaya duluan jadi nggak bisa ambil kebayanya. akhirnya malam itu kita nggak kemana-mana, ambil kebaya sama benerin kamisol. trus kita ke halte bentar cuma nyamperin mas asep, abis itu move ke racel tea (lah kayak iklan ya, ada mulu), ternyata udah close order. huhu. di perjalanan ke racel tea itu kita sepakat untuk berkomitmen pada satu sama lain.
the night was great, we're up until 1.
ternyata sekian bulan kita deket ini bukannya nggak mengajarkan apa-apa. I can tell that I'm the best version of me since we've been close to each other. you taught me a lot. aku yang biasanya kalo pacaran nggak mau jauh-jauh dan cenderung mengalami ketergantungan ini ternyata bisa bertahan dengan hanya ketemu seminggu sekali, bahkan 2 minggu sekali. waktu itu kamu pulang ke jember, malah ga ketemu sebulan hahahaha. ternyata aku bisa. kamu menyadarkan aku kalo aku ternyata nggak selemah bayanganku. karena kamu, aku jadi sering nyetir lagi karena kamu nggak ada di malang buat antar jemput. you remind me, it was my favorite thing this far.
kamu kembali mengajarkan aku untuk mencintai segala sesuatu sesederhana mungkin.
hal yang sudah mulai aku lupakan.
karena hal-hal di atas ini, doaku nggak pernah putus buat kamu. di samping fakta bahwa aku pengen selalu ada cerita tentang kita, aku pengen populasi orang mbois di dunia ini tidak berkurang. semoga kejamnya dunia nggak mengikis kritis dan liarnya pikiranmu. kalo mengutip puisi dari aan mansyur, begini:
aku berpikir tentang pikiran kamu. pikiran yang sering menolak dikecup dan ditakar dengan jawaban-jawabanku. pikiran yang malah lebih sering memilih terpekur memeluk pertanyaan-pertanyaan sendiri. pikiran yang kadang halaman rindang, kadang hutan yang pohon-pohonnya belum ditebang, kadang cuma ladang-ladang kerontang.
pikiran yang pernah mengabaikan siapapun kecuali aku.
selamat ulang tahun, sayang. semoga kopi dan studimu lancar, aku mendoakan. selalu.
Komentar
Posting Komentar