we, people, grow up.
salah satu yang membuat kita sadar bahwa kita tumbuh adalah banyaknya fakta yang kita ketahui, atau pembahasan pada fakta yang kita ketahui.
dulu waktu sd sih, fakta yang aku tahu bahwa si A suka sama si B, eh tapi jangan bilang anak-anak lain ya, aku takut nanti dia nggak mau duduk sebangku sama aku.
waktu smp, aku tahunya bahwa si A ini ternyata udah pacaran sama si B, tapi nggak mau publikasi, abis malu sama anak-anak. kan dia barusan putus, masa tiba-tiba udah gandeng yang baru? tapi ternyata dalam hubungan mereka yang terlihat bahagia dan sederhana, meski disembunyikan, si B ini nggak ada rasa. cuma nggak enak aja mau nggak nembak, udah deket lama sih.
tapi waktu SMA, things just got pretty serious.
let me get you some spoiler. wait up.
nih, this is one of my favorite short story, waktu itu nulisnya suka-suka. (plus I wrote it when I was 14 or 15)
jadi maafkan kalau ada tanda baca yang kurang maupun EYD yang tidak tepat.
mungkin waktu itu aku cuma takut untuk terjebak dalam hubungan yang kayak gitu.
mulai beranjak dewasa mulai paham bahwa nggak ada cinta tanpa nafsu, dan nggak ada nafsu tanpa cinta. at least, just a few hours until you reach orgasm.
tapi ternyata hal seperti itu emang ada, orang-orang yang mulai terjebak pada urusan bawah perut. orang-orang yang mengesampingkan segala momen istimewa untuk urusan bawah perut. my deepest dark fears is that my story became a reality. dan ternyata juga, cerita macam itu terjadi pada banyak hubungan yang pelakunya nggak jauh-jauh amat dari aku.
gila ya.
we, grow up, people.
Komentar
Posting Komentar