I thought it would be more official. I mean, us.
but nothing is really official these day, I guess.
dalam bayanganku, tiga tahun pertemanan kita ini akan lama-lama terabaikan karena nanti kita akan memilih masa depan sendiri. entah pindah kota atau ikut orang tua. yang jelas, itu keputusan kita sendiri. lalu perlahan kita mulai melepaskan diri dan merasa sudah tidak ada lagi yang bisa dilanjutkan. atau sesederhana memiliki teman baru yang lebih mengasyikkan, yang lebih mengerti kita. tapi ternyata tidak, mungkin emang aku yang pertama kali harus memulai segalanya.
aku selalu memulai sesuatu dalam pertemanan kita.
dulu, aku yang memulai percakapan dengan kalian. iya, kalian bertiga. aku merasa menemukan teman, karena ketika bersama kalian, hening tidak terasa begitu dingin dan panas tidak pernah terasa terlalu panas.
lalu aku memulai sesuatu yang dinamakan, konflik.
selalu aku, entah kenapa.
aku mungkin bukan satu-satunya orang yang melakukan kesalahan tersebut. mungkin ketiga dari kalian juga pernah melakukannya, tapi tidak tahu kenapa selalu aku yang dipermasalahkan. mungkin karena aku melakukan ketiga kesalahan yang seringkali kalian buat. mungkin karena aku tidak pernah menjadi diriku sendiri selama ini. kalian tahu kenapa?
karena kesalahan yang kalian buat menjadi ciri khas dari masing-masing kalian. sedangkan aku, tidak.
pengecualian untuk seorang aku, kesalahan adalah kesalahan.
aku sudah pernah memohon maaf. tidak, tidak lagi untuk kali ini.
sudah cukup ku buang harga diri yang kutinggikan setengah mati hanya untuk persahabatan yang belum tentu hakiki.
mereka bilang jangan gegabah, tidak. aku tidak gegabah.
mereka bilang jangan bodoh, tidak. aku tidak bodoh.
aku hanya berusaha mengabulkan permintaan terakhir dari pihak-pihak yang dulunya pernah menyebut aku sahabat maupun kusebut sahabat,
menjauh dari aku.
but nothing is really official these day, I guess.
dalam bayanganku, tiga tahun pertemanan kita ini akan lama-lama terabaikan karena nanti kita akan memilih masa depan sendiri. entah pindah kota atau ikut orang tua. yang jelas, itu keputusan kita sendiri. lalu perlahan kita mulai melepaskan diri dan merasa sudah tidak ada lagi yang bisa dilanjutkan. atau sesederhana memiliki teman baru yang lebih mengasyikkan, yang lebih mengerti kita. tapi ternyata tidak, mungkin emang aku yang pertama kali harus memulai segalanya.
aku selalu memulai sesuatu dalam pertemanan kita.
dulu, aku yang memulai percakapan dengan kalian. iya, kalian bertiga. aku merasa menemukan teman, karena ketika bersama kalian, hening tidak terasa begitu dingin dan panas tidak pernah terasa terlalu panas.
lalu aku memulai sesuatu yang dinamakan, konflik.
selalu aku, entah kenapa.
aku mungkin bukan satu-satunya orang yang melakukan kesalahan tersebut. mungkin ketiga dari kalian juga pernah melakukannya, tapi tidak tahu kenapa selalu aku yang dipermasalahkan. mungkin karena aku melakukan ketiga kesalahan yang seringkali kalian buat. mungkin karena aku tidak pernah menjadi diriku sendiri selama ini. kalian tahu kenapa?
karena kesalahan yang kalian buat menjadi ciri khas dari masing-masing kalian. sedangkan aku, tidak.
pengecualian untuk seorang aku, kesalahan adalah kesalahan.
aku sudah pernah memohon maaf. tidak, tidak lagi untuk kali ini.
sudah cukup ku buang harga diri yang kutinggikan setengah mati hanya untuk persahabatan yang belum tentu hakiki.
mereka bilang jangan gegabah, tidak. aku tidak gegabah.
mereka bilang jangan bodoh, tidak. aku tidak bodoh.
aku hanya berusaha mengabulkan permintaan terakhir dari pihak-pihak yang dulunya pernah menyebut aku sahabat maupun kusebut sahabat,
menjauh dari aku.
Komentar
Posting Komentar