Langsung ke konten utama

DUTA BHASKARA 2014

jadi kalo kalian termasuk followersku baik di ask.fm, twitter, instagram maupun temen di path. kalian pasti tahu aku habis promosi soal like foto di instagramnya @dutabhaskara , yha rek. masih boleh. terakhir malam ini. jam 12. like fotoku sama nabil. nomor 33 dan 34. GO LIKE!

duta bhaskara ini adalah ajang pemilihan pertama di smarihasta untuk memilih duta linkungan, duta intelegensi dan duta talenta. tambahan juga, duta favorit. nah duta favorit inilah yang ditentukan melalui like kalian. ya maaf kalo aku berisik. namanya juga usahaaaaa. ayo rek. like dan ajak temen-temen kalian buat ngelike juga.

kalian kan udah ya rek liat promosiku model apa. ngganggu banget. tapi aku yang soal like itu cuma seru-seruan aja, daaaaan yo isin rek aku lek kalah like._. at least ya like ku banyak, nggak menang juga gapapa. aku cuma merasa dari dulu orang-orang banyak yang kenal aku itu dari social media dan biasanya akupun kenal orang itu awalnya dari social media. jadi kalo nantinya like ku cuma 35 padahal yang lain 100 sekian, kan mosok pantes didelok. it would such a shame. but nah, nggak mau yang begitu. kalo buat juara atau enggak itu mah bonuuuuus.

trus juga alhamdulillah, dari 38 peserta, diseleksi jadi 28 peserta dan aku jadi salah satunya. trus diseleksi lagi jadi 14 peserta, alhamdulillah lolos lagiiii. nah besok itu, sabtu, 15 November 2014, finalnya Duta Bhaskara 2014. DOAKAN YAAAAAA.

oh iya rek sekalian promosi. visiku itu siswa-siswi SMAN 8 MALANG yang berani bertindak nyata. misiku yang pertama yaitu meningkatkan solidaritas antara siswa-siswi SMAN 8 MALANG, yang kedua memaksimalkan potensi serta kreativitas siswa-siswi SMAN 8 MALANG, yang ketiga melestarikan budaya peduli lingkungan bagi siswa-siswi SMAN 8 MALANG baik di dalam maupun di luar lingkup sekolah.

NAH, program kerjaku yang pertama itu bikin acara semacem outbound gitu dan kalo kalian ada saran buat kegiatan lain yang bisa meningkatkan solidaritas, aku siap menerima saran lo rek. yang kedua aku mau bikin acara menanam bersama. BUKAN TANAM PAKSA. jadi kalian terserah rek mau nanem model apa, siapa tahu kalian iseng trus nemu cara menghijaukan lingkungan dengan teknologi yang lebih simpel, modern, dan mengasyikkan. jadi bisa menghijaukan bumi sambil mainaaaan. yang ketiga, bikin pasar seni smarihasta. bagi kalian yang sering nyambangi ask.fm pasti ngerti banget lagi boomingnya pasar seni itb. jadi aku mau nanti kalian per kelas bikin sebuah karya seni baik itu kriya buatan trangan maupun yang bisa ditampilkan di panggung. karena aku pengen acara ini modelnya buat anak muda banget, jadi aku juga memanfaatkan media yang akrab banget sama anak muda apalagi di indonesia. yaitu social media. aku akan bikin soundcloud, youtube account, blog, tumblr, dan media lain buat mempromosikan acara kalian, prestasi kalian dan terutama potensi serta bakat-bakat di smarihasta yang belum terekspos.

tak jelasin detailnya, ya. jadi kalian kalo misalnya habis ngecover, atau bikin tutorial dan hal-hal lain yang sekiranya bisa menghibur atau berguna bagi orang lain itu. aku pinginnya kalian submit ke tim kita nanti dan akan kita share lewat social media khusus buat siswa-siswi smarihasta. kalo ada saran yang bisa mendukung program kerjaku ini, aku selalu terbuka rek xixixixixi.

dah ah, I love you all. semoga ini bisa jadi inspirasi buat kalian dan semoga program kerja ini bisa jalan dengan atau tanpa aku yaaaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...