Langsung ke konten utama

first love

here's my galau satnite for you.
jadi hari ini habis pinjem modem untuk menghabiskan saturday nite dengan fangirling. i'm a gleeks. so.. you know, buka youtube. trus ternyata di usa kayaknya udah rilis deh "The Quarterback" yang satu episode isinya mengenang Finn Hudson yang diperankan Cory Monteith.
and yes, setelah sekian bulan nggak ngepost dan nggak galau, now i'm spending my saturday nite galauing cory monteith's death.

aku sih nggak nonton ya, belum tepatnya, karena payah banget belom di indonesia. trus ya lihat-lihat gitu lah di tumblr kan gif atau foto nya. and the heck...........galau maakushu. fyi, maakushu means max. didapat dari salah satu lagu JKT48 yang ada tulisannya max dan dibaca maakushu, tersugesti deh. lanjut glee nya, jadi aku emang udah beberapa hari yang lalu download lagu-lagunya sih. yang paling dalem ya lagu dari Rachel Berry (Lea Michele) , yang nyanyi nya sambil misek-misek, ya ampun, jadi trenyuh sendiri, judulnya Make You Feel My Love. setelah searching lyrics nya ternyata..............dalem.

aku sekarang mau bahas soal rachel berry nya dulu sih. how it feels when you get what you want but not what you need. waktu kamu berada di puncak karier mu tiba-tiba, the one you loved, salah satu orang yang bikin kamu jadi bisa ada di sana, yang bikin kamu yakin bahwa suatu saat ketika kamu udah sukses, kamu punya tujuan. kamu akan kembali ke dia, dan bilang, "i'm home" karena my home isn't a place, it's someone, it's you. dan kamu udah make plan bersama orang itu dan kalian akan hidup happily every after dan kamu bahkan nggak perlu bilang ke dia apa rencanamu, karena kamu yakin bahwa dia udah tau...
finn itu orang yang mengerti rachel lebih dari rachel ngerti dirinya sendiri. that's the power of first love.

i can't imagine how is it like to be left by your first love to death. i've been left by my first love even it's not to death, but it was bad for me and good to him so i said everything is okay. but i never totally that okay. i've been tried to moving on so many times but it never feel the same. the heart-warming moment you've been through with him, the pat on your head when you looks sad, the weird conversation that us can only understand. it never feel the same.

jadi makin konyol ketika tahu ternyata si dia ternyata udah move on a long time ago and i'm sitting here watching glee video sambil nangis-nangis berharap bahwa my finn is him. ya gitu. get what i want but not what i need. or maybe this is what i need so i don't have to get what i want? who knows.

yang aku tahu, kita boleh belum bisa move on, kita boleh masih menghabiskan malam minggu sambil nangis-nangisan nonton tv series favorite kita, kita boleh masih kebayang-bayang first love (or mantan, or whatever it is) but we have to believe that somewhere out there, there's someone who believe in us, who wants the best for us, yang percaya bahwa kita bisa push ourselves to the limit dengan atau tanpa dia.the show must go on.

fyuh,  does first love always be this complicated or it's just me?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...