kelingking ku hangat di genggammu.
tiap kali hujan,selain baju hangat dan kaus kaki, aku masih menyimpan serpih genggam jemarimu.
terakhir kali, genggam jemari mu mendatangi ku.
menggali kembali luka bulan desember, sudah berlarut 2 bulan waktu itu.
aku perlu ditempa, katanya.
agar lebih indah, lebih berkharisma.
saat kutempa, sambil mendesah, ia bercerita.
meski nafasnya mulai terengah-engah, ia tetap ngeyel menyusun kata
ia jadi korban rindumu.kau mengirimnya untuk menghangatkan jemariku.
dalam sisa waktu, aku menempanya dengan pandangan buram dan isak tangis.
hujan pun berhenti, diganti dengan gerimis.
dari sekitar mata kecilku yang menghitam, yang katamu iris nya seperti kismis.
setahun kemarin, hujan hampir jarang absen.
tiap hari selalu ada anak pinaknya yang menyambangi kota kita.
begitu pula awal bulan ini.
aku tidak bisa lagi duduk di bangku taman favorit kita,
kayunya sudah mengelupas dan sedikit lapuk.
terlalu banyak disiram rintik.
hari ini, pemerintah mulai mengganti bangku-bangku nya.
udara mulai cerah,hangat.
sudah mulai bulan mei.
jarang lagi kutemui peluk-pelukmu yang tiba-tiba biasanya berada di selimut kesayanganku.
aku tahu, hari ini, pelukmu akan datang lagi kepadaku.
bersama kamu.
tiap kali hujan,selain baju hangat dan kaus kaki, aku masih menyimpan serpih genggam jemarimu.
terakhir kali, genggam jemari mu mendatangi ku.
menggali kembali luka bulan desember, sudah berlarut 2 bulan waktu itu.
aku perlu ditempa, katanya.
agar lebih indah, lebih berkharisma.
saat kutempa, sambil mendesah, ia bercerita.
meski nafasnya mulai terengah-engah, ia tetap ngeyel menyusun kata
ia jadi korban rindumu.kau mengirimnya untuk menghangatkan jemariku.
dalam sisa waktu, aku menempanya dengan pandangan buram dan isak tangis.
hujan pun berhenti, diganti dengan gerimis.
dari sekitar mata kecilku yang menghitam, yang katamu iris nya seperti kismis.
setahun kemarin, hujan hampir jarang absen.
tiap hari selalu ada anak pinaknya yang menyambangi kota kita.
begitu pula awal bulan ini.
aku tidak bisa lagi duduk di bangku taman favorit kita,
kayunya sudah mengelupas dan sedikit lapuk.
terlalu banyak disiram rintik.
hari ini, pemerintah mulai mengganti bangku-bangku nya.
udara mulai cerah,hangat.
sudah mulai bulan mei.
jarang lagi kutemui peluk-pelukmu yang tiba-tiba biasanya berada di selimut kesayanganku.
aku tahu, hari ini, pelukmu akan datang lagi kepadaku.
bersama kamu.
Komentar
Posting Komentar