see the first post of "minimarket"
"kayaknya baru kemaren ya kita ketemu disini, baru kemaren aku nganterin kamu pulang,sekarang jok motorku udah bosen sama kamu" ujarnya sambil tersenyum jahil.
ternyata sudah setahun sejak kejadian itu, sejak aku bertemu dengannya di minimarket sebelah, lalu mereka pergi sambil merangkul pinggang satu sama lain, tanpa tedeng aling-aling menebarkan kemesraan dalam lingkup cinta mereka.
yah, sudahlah. sudah satu tahun. hari itu, aku menunggu hujan reda di cafe ini bersama Mas Cakra,membicarakan hal-hal yang mungkin sering luput dari pembicaraanku bersama teman-teman.sama sekali tidak ada kecanggungan di antara kami.perlahan, kami mulai mengenal satu sama lain, mulai timbul konflik, berbaikan. dia....sempurna.
Mas Cakra adalah figur yang terkenal eksentrik, tak jarang ia menggodaku dengan sebutan adinda yang sering membuat tertawa terpingkal-pingkal. juga sebuket bunga yang sering ada di mejaku. ia selalu tahu cara membahagiakan seorang wanita. tapi bukan berarti ia seorang playboy, ia hanya berlaku seperti itu.... padaku.
setahun yang lalu, aku masih setinggi hidungnya, sekarang aku setinggi bahunya, aku yang tidak bertambah tinggi atau Mas Cakra yang tumbuh tinggi dengan cepat.tahun lalu, aku masih sering menangisi kejadian di minimarket yang sekejap meremukkan semua harapanku.hari ini, mereka, Mas Cakra dan 'dia' yang selalu membuat selai kacang di lidahku terasa hambar itu, baru saja dinyatakan lulus dan diserahkan kepada orangtua masing-masing.wisuda, istilahnya.
dengan setelannya yang fit perfectly itu,dia menggenggam tanganku.
"aku nyaman sama kamu, aku sayang kamu...."
"aku juga sayang sama Mas," ujarku canggung.aku tidak pernah mengatakan kata-kata seperti itu selama ini, sekalipun dengannya.
"gak papa kan?"
"ya gak papa lah Mas, kan emang harus nerus, masa' Mas Cakra mau disini terus?"
"hehe iya ya"
maaf Mas, aku tidak tega, perlakuanmu, cintamu, sayangmu, dia......
masih di hatiku.
Komentar
Posting Komentar