Langsung ke konten utama

something they don't know (much)

mulai down. mulai jijik sama diri sendiri. mulai minder. mulai gak enak sama yang lain. mulai ini mulai itu.
why people started down when they feel they can't do that things ? why people felt those feeling ?
okay mich, mulai dateng kamu ya kalo udah kayak gini. ini blog makin hari makin kayak diary galau gitu macemnya.mati mati mati mati.
hari ini senin, seperti biasa. bangun telat tapi masuk kepagian. hari ini masuknya agak telat. ada upacara, pake pramuka lagi. liat didi, liat anak pramuka, apa mereka nggak merasa weird ya dianggep too much action sama orang lain ? liat didi, gayanya udah russell banget, kamu nanti kalo udah tua moga-moga jadi mr.frederickson ya di :') emang si didi ini unyu nya maksimal. sek, cari dulu fotonya.

aduh semoga gak pecah ya
unyu ya. mercing-mercing kepanasan gitu. ini waktu persami aku ikut juga, kenapa dia kurusan begini ya -_- perasaan dulu kelas 7 masih kimpluk-kimpluk .___.
bukan itu sih pokok permasalahannya.
hari senin itu kayak biasanya, jam 4 latihan vocal group. bangga setengah mati deh rasanya kepilih dan bisa bergabung dengan orang-orang yang range nya tinggi itu. apalagi sama yang udah bisa ngatur suaranya sendiri.me too.but someone's doing it better.
pertamanya aku yang di suruh bagian kedua nya simphony raya, lha teroooooos. aku gak iso tibane. emboh wes. jadinya sybil deh. aku akhirnya jadi suara tiga yang lebih tinggi dari sybil. iya sih lebih tinggi. tapi kan aku maleh gak keliatan ?
semacem apa ya.. ya gak enak aja kamu udah belajar gitu tiba-tiba di dropin sampe kayak gitu. luoro. tapi yo yaopo maneh ? tidak ada sesuatu yang bisa disesali. salahku juga sih. kenapa sih Tuhaaaan banyak banget anak bersuara emas di dunia ini yang lebih bagus dari aku.
something people don'w know much itu seberapa aku berjuang buat ini.buat vokal sampe suara wes onok power, vibrasi mbek control e kayak gini.aku gak sekedar nyanyi biasa. aku ngeyel, aku ngotot sampe gobyos nyanyi ndek omah. ini semua orang gak tau, bahkan her pun gak tau. semua orang itu gak ngerti rasanya jadi aku karena gak pernah bener-bener jadi aku yang cuma ngandalin otak kanan, kalo aku gak punya otak kanan atau otak kanan ku kebakar mungkin aku udah gak bisa ngapa-ngapain dan nasibku yo ngandalno otak kiri sing jelas gak ada isine iki -_-
semuanya gak ada yang bisa gak dipikirin, semua. dari yang jaman dulu aku sek dienyek sampe sekarang aku duwe saingan. semua tak pikirin. gak ngerti. padahal ya gak guna dan mending gausah dipikirin kalo nggandholi. tapi gak bisa, kenapa ? karena ini perjuanganku. berat.
tapi mau gimana lagi ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...