dulu, aroma favoritku adalah baju basket yang tergantung di belakang pintu kamar ini. yang sebenarnya aku juga belum yakin hingga kini, apakah itu benar-benar aroma tubuhnya, atau hanya sekedar aroma dari pakaian yang tersimpan terlalu lama di dalam lemari.dengan aroma rotannya itu..
dulu, tiap-tiap detik dalam hidupku lebih banyak ku habiskan untuk menyebutkan namamu, seakan aku ikut terbawa dalam tiap denyut nadi dan detak jantungmu yang makin kuat seiring bertumbuhnya raga gagah perkasa yang ku idolakan itu.miris ya, ternyata kecap mulutku lebih sering mengucap namamu dibanding asma Tuhan.
dulu, tiap lembar-lembar kosong di buku ku selalu tercetak namamu, dengan tulisan terindah yang pernah kubuat, hampir tiap hari. seakan satu tulisan,dengan tulisan yang lain saling melengkapi. kutulis sekali, ku hapus. esoknya, kutulis sekali lagi, di laman lain, ku hapus. terus seperti itu.
dulu, ah.. untuk apa sih terus kuceritakan? haha, maaf ya, mulutku ini memang susah diatur, sekali berbicara, terus mengalir seperti sungai yang masih jernih, sayangnya.. setiap omonganku selalu kotor.
dulu, iya.. dulu. maaf ku singgung lagi.dulu tiap mataku akan terpejam, namamu seakan ada di tiap atmosfir beningnya, begitu juga ketika ku membuka mata, terbangun, aku berharap aroma tubuhmu di sampingku.membawakanku "breakfast-on-bed", membawakanku setangkai mawar dengan sebongkah hangat cinta.
sekarang, waktunya aku terbangun bukan? terbangun dari mimpi yang telah lama membuai.konyol ya?
"sayang..bangun honey, are you drunk last night?"
dulu, tiap-tiap detik dalam hidupku lebih banyak ku habiskan untuk menyebutkan namamu, seakan aku ikut terbawa dalam tiap denyut nadi dan detak jantungmu yang makin kuat seiring bertumbuhnya raga gagah perkasa yang ku idolakan itu.miris ya, ternyata kecap mulutku lebih sering mengucap namamu dibanding asma Tuhan.
dulu, tiap lembar-lembar kosong di buku ku selalu tercetak namamu, dengan tulisan terindah yang pernah kubuat, hampir tiap hari. seakan satu tulisan,dengan tulisan yang lain saling melengkapi. kutulis sekali, ku hapus. esoknya, kutulis sekali lagi, di laman lain, ku hapus. terus seperti itu.
dulu, ah.. untuk apa sih terus kuceritakan? haha, maaf ya, mulutku ini memang susah diatur, sekali berbicara, terus mengalir seperti sungai yang masih jernih, sayangnya.. setiap omonganku selalu kotor.
dulu, iya.. dulu. maaf ku singgung lagi.dulu tiap mataku akan terpejam, namamu seakan ada di tiap atmosfir beningnya, begitu juga ketika ku membuka mata, terbangun, aku berharap aroma tubuhmu di sampingku.membawakanku "breakfast-on-bed", membawakanku setangkai mawar dengan sebongkah hangat cinta.
sekarang, waktunya aku terbangun bukan? terbangun dari mimpi yang telah lama membuai.konyol ya?
"sayang..bangun honey, are you drunk last night?"
Komentar
Posting Komentar