Langsung ke konten utama

29 februari 2012

Tuhan, terima kasih memberiku ide untuk menulis posting 4 tahun sekali ini.
yes, hari ini tepat seperti tanggal yang tercantum di judul. bangga bisa sekali lagi ngelewatin taun kabisat.
karena baru sekarang kan ngerti tahun kabisat, ya tahun-tahun sebelumnya ngerti sih cuma kan gak mengalami sendiri gitu.hari ini ke splendid, pet shop terbesar di malang. bukan pet shop sih, pasar hewan lebih tepatnya.mainan hamster, beli ikan mas, beli kalung kucing, trus.. apalagi ya.. mau beli mochi sih, trus gajadi ._.
trus pulangnya aku bawa ikan mas yang tadi dibeli itu, bukan dipelihara -_- itu buat percobaan besok, ihihihi. unyu yaaa.. masa' besok ikannya mau dibelek? hih.
oh iya, trus nanti mau ke rumahnya mina. secara berturut-turut selama 3 hari ini, ke rumah temen buat ngerjain peer. niat nemen aku. alhamdulillah sekarang udah agak sadar cara belajar yang baik, apalagi ditemani bapak insa, sungguh mas-mas paling pandai ngelesi cuma bapak insa tercinta ini.udah ganteng, unyu, menyenangkan, sabar lagi.cuma dibayar pake cinta pula, tapi cinta lebih mahal dari segala-galanya ya pak ya.ailapyuuu muah.
hari ini, aku inget beberapa bulan yang lalu waktu PPL kanjuruhan masih di sekolah, pak anggit masuk ke pelajaran BK dan menanyakan satu hal:
"gimana pendapat kamu ke khosyi?" aku gak jawab, aku gak deket sama khosyi,tapi sekarang aku siap jawab itu.
"gimana pendapat kamu ke helmi?" aku jawab, aku belum deket.tapi sekarang aku siap jawab itu.
"gimana pendapat kamu ke hermawan?" aku jawab hermawan dulu cuma iya-iya aja, sekarang aku tau jawaban yang lebih tepat.
yes. untuk khosyi? khosyi itu gak ngelamak pak sebenernya, iya emang, khosyi kalo dijahatin itu kita gak tega, tapi kalo dibaikin malah ngelamak.akhirnya anak-anak njahatin dia, padahal khosyi gak perlu digituin. khosyi itu cuma butuh ditegaskan, cuma butuh diberi pengertian dia itu harus punya pendirian.
helmi? helmi sekarang sahabat saya pak. anaknya asyik kok kalo udah kenal, ketawanya unyu pak.sekarang dia belajar gaul pak, semoga bisa lebih dekat dengan mereka ya :)
dulu ternyata saya belum akrab sama herma pak, tapi memilih dia menjadi kekasih ternyata bukan pilihan yang salah,sekarang herma udah nggak diem lagi pak. sekarang herma unyu, herma suka ngajarin saya matematika kalo saya gak bisa.bodohnya, saya gak bisa semua rumus pak.sekarang alhamdulillah udah agak mendingan.
herma still loves me like he do everyday, perhaps.. everytime?
hari ini pak, saya dapat banyak pelajaran. semoga ya, hari ini adalah awal dari kedewasaan saya.terima kasih pak atas hutang pertanyaan-pertanyaan nya. pak anggit kabarnya gimana? jadi akad kapan pak? ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...