Langsung ke konten utama

aku kok tiba-tiba kangen kamu

kangen blog maksudnyaaaa.
kan lama ini gak posting. sebenernya udah lama pengen mempublikasikan "minimarket" tadi, cuma ya ituuu. kan laptopku abis di install windows 7 jadi harus nunggu sehari gitu. semuanya ke hapus yang di C. gak ada sih yang penting banget tapi ya sama aja, kehilangan media player classic rawr. padahal banyak yang dibuka pake ituuu. nyesel abis. tapi ya udahlah yaaa.
sempet bingung juga gimana caranya ngonect in modem, gak terdetect gitu modelnya. awawaw. tahan ya 3 hari gak buka twitter.
mau cerita darimana ya.. susah.. sek.. aku gelisah sih jadi susah.. bukan geli-geli basaaaah. jadi cemancemaaan, aku diutus mr. fa tercinta pak conver yang mirip zombie itu untuk ikut lomba speech, aku ngerti aku bisa, aku kuat, aku tegar, aku gak boleh nangis, lho apaaa. pertamanya udah ngalah, biar deh buat japil atau nadia terserah, tapi pak fa bilang, 'kamu kok kalah sebelum berperang, it's your carier and from the first we meet in this class you have been promise to me that you will learn much about english. you remember?' fak. sekakmat.
tapi bener ya,beberapa hari ini karir ku menanjak. dari ranking direktorat yang paralel nya ranking 35. SAYA ULANGI, 35. PARALEL. paralel apa pararel sih? ya itu lah pokoknya. seorang mich heey. hoki kali yah. mat dapet 70an bing 80an dan ipa 50an, ya yang terakhir itu agak janggal ya-_-
sampe lolos olim bahasa inggris dan dikasih slamet sama shinta aw. thanky shinta chuyuuunk, mumumumu.
kata her, kalo nanti uas ku lebih bagus dari dia aku mau dikasih sebulan, tapi sebulan kan kecil ya, jadi cuma bisa dipake bentar, padahal pengen lamaaa :O
blog roetmusicaward juga udah banyak yang ngomongin, semoga kami makin tenar #eh
apalagi ya.. oh iya, katanya olim itu ada camp nya selama 4 hari, dari jam 7 sampe jam 5. AKU KURANG KESEL OPO NGONO IKU. katanya tahun ini gak ada outdoor learning dan class meeting yang biasanya futsal itu diganti sama entah yang akademis-akademis gitu katanya. aku ikut lomba catur ah #lawanbapaksendiriajakala
sek ya, nanti cerita lagi. mau bikin speech text :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...