Langsung ke konten utama

laki-laki yang ini dan yang itu

kenapa dikasih judul gini? biar seru. banyak yang baca. eh enggak ding. ini emang mau membahas makhluk satu ini, yang diawali dengan kehadiran opa adam dan sebagian rusuknya diambil buat bikin oma hawa yang setia menemani dengan penuh cinta dan kasih sayang hingga di akhir hayat.
dari sebagian temen-temenku sih lebih cocok sama yang cowok daripada cewek, soalnya cowok itu kan enak, mikirnya pake logika, cewek pake hati hihi, tapi ada juga loh cowok yang mikir pake hati tapi disensor lah yee, kasian orangnya bow. kadang kalo aku curhat ke cowok itu mereka nanggepinya cepet banget dan kadang ada benernya, kayak misalnya aku pengen move on tapi gak bisa-bisa pasti mereka kasih saran, 'hapus aja semuanya, ribet amat sih' lalu ngeloyor pergi tanpa rasa bersalah atau meneruskan aktivitasnya yang lain. cuek banget kan? padahal sebenernya mereka care kok, cuma mereka gak bisa mengekspresikannya, tapi dengan adegan ngeloyor itu kan jadinya aku mikir akan sarannya mereka itu. meski besok-besok aku tetep curhat tentang itu mereka tetep sabar kasih saran yang sama dan bikin aku mikir berulang kali. seenggaknya aku udah mikir soal itu, ya kan?
trus juga seneng soalnya mereka gak segan-segan nolong meski gak dimintain bantuan. tanpa pamrih lagi. misal ya aku abis jalan tapi gak bisa pulang karena duit abis, gak ada angkot dan semua penghuni rumahku entah kemana, aku terjebak kan yah, trus sms siapa gitu mereka biasanya langsung bilang, 'sek ya tunggu bentar, otw' itu gentle beyuuuuudthz :3
paling seneng lagi kalo ada yang gak segan-segan duduk di sebelahnya cewek alias gak gengsi an dan bisa diajak ngobrol seru sampe ngakak. ihihihihi. itu momen paling seru kalo duduk sama cowok selain nontonin mereka maen game tembak-tembakan ato balapan. bagi mereka yang mentalnya sudah di dewasakan  oleh orang di rumah juga biasanya kalo kita bertindak bodoh mereka akan mengacak rambut kita, itu unyuuuuuuu, rasanya udah kenal luama dan punya kakak cowok di sekolah.
ada cowok yang pantes dicemburuin dan gak pantes dicemburuin. aku mau jelasin soal yang gak pantes aja, selain itu berarti dia masih pantes dicemburuin. cowok gak pantes dicemburuin adalah cowok yang tidak dapat diketahui asal usulnya atau emang udah deket banget sama cewek sampe kayak kakak adek. yakin dong ah, masa' juga mau jeles sama cowok yang dilirik si dia pas lagi jalan di mall? masa' juga mau jeles sama kakak kelas cowok yang jadi temen curhat dia biasanya? pada dasarnya, meski ada beribu laki-laki di sampingnya, cowok yang dia sayang bakal tetep terus ada di hatinya.
atas dasar alasan di atas jadi ngerti kan kenapa aku gak pernah terima kalo ada cewek yang bilang, 'pacar gue gak pernah ngertiin gue' atau 'cowok itu kalo bukan bajingan ya homo', karena cowok emang dasarnya gak gitu ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...