terlalu. miris.
aku, tidak pernah ingat lagi.
seberapa kami, pernah kenal. seberapa kami, pernah 'dekat'.
aku, hanya tahu, aku dan kamu, bukan lagi kami.
sejak itu, aku hanya aku, bukan lagi kami, bukan lagi kita.
aku hanya tersenyum, mulai gila.
lalu? tidak. tidak lagi bisa. aku memang harus begini.
tetap berdiri disamping reraga hampir mati.
bukan aku kan? bukan aku yang berhak disini.
aku. bahkan lebih tidak berharga dibanding daun kering.
mereka bisa jadi kompos. aku? sampah anorganik.
dalam detik-detik, menuju pertemuan terakhir kita.
bukan. pertemuan terakhir dengan matamu yang tertutup.
diiringi orkestra dari elektrokardiograf di samping kiri kepalamu.
miris. sangat. terlalu.
hanya bisa disini. menontonmu terbaring, tersenyum, pergi.
bersamaan dengan selesainya melodi dari orkestra itu.
denging itu. aku benci.
itu bukan kamu kan? bukan. pasti bukan.
ya. aku tahu. meski bukan untuk aku senyum mu.
aku yakin itu bukan kamu.
mereka tidak berhak memperlakukanmu seperti itu.
kau tidak kedinginan kan? mengapa mereka menyelimutimu?
kenapa harus selimut putih? bukan. itu bukan kamu.
aku pergi. aku tunggu di tempat biasa ya.
aku, tidak pernah ingat lagi.
seberapa kami, pernah kenal. seberapa kami, pernah 'dekat'.
aku, hanya tahu, aku dan kamu, bukan lagi kami.
sejak itu, aku hanya aku, bukan lagi kami, bukan lagi kita.
aku hanya tersenyum, mulai gila.
lalu? tidak. tidak lagi bisa. aku memang harus begini.
tetap berdiri disamping reraga hampir mati.
bukan aku kan? bukan aku yang berhak disini.
aku. bahkan lebih tidak berharga dibanding daun kering.
mereka bisa jadi kompos. aku? sampah anorganik.
dalam detik-detik, menuju pertemuan terakhir kita.
bukan. pertemuan terakhir dengan matamu yang tertutup.
diiringi orkestra dari elektrokardiograf di samping kiri kepalamu.
miris. sangat. terlalu.
hanya bisa disini. menontonmu terbaring, tersenyum, pergi.
bersamaan dengan selesainya melodi dari orkestra itu.
denging itu. aku benci.
itu bukan kamu kan? bukan. pasti bukan.
ya. aku tahu. meski bukan untuk aku senyum mu.
aku yakin itu bukan kamu.
mereka tidak berhak memperlakukanmu seperti itu.
kau tidak kedinginan kan? mengapa mereka menyelimutimu?
kenapa harus selimut putih? bukan. itu bukan kamu.
aku pergi. aku tunggu di tempat biasa ya.
Komentar
Posting Komentar