Langsung ke konten utama

posting dengan mata berbinar.

yak. mata saya sedang cling sekali hari ini, bukan.. bukan karena saya beli semprotan kaca yang baru tapi emang lagi berbinar membayangkan sesuatu hahahahaha. bukan kok, bukan yang jorok-jorok, duariuuus.
eh ngomong-ngomong aku baru-baru ini sering posting pake judul yang lebih dari satu kata ya? padahal udah lebih dari sebulan pake judul simpel-simpel serba gak jelas, hihihi, abisnya kalo bikin judul lebih dari satu kata kan harus mikir lebih juga. alesan pol mich. hahaha. gak papa.
yah maaf sekali lagi tindak-tandukku terbukti nyentrik. aku ketawa gini bukan karena mau ngimut-ngimutin diri, orang aku udah imut kok, ketawa gini soalnya lagi seneng aja gitu merasa dihargai oleh pembaca sekalian, pede ya? banget. kalo gak pede bukan aku. ini juga pengaruh dari bacaan terbaru berjudul KENING. yah, anda semua harus tahu saudara-saudara, buku ini lebiiiiiiiiih dari sekedar buku lain, karena ini curhatan dari seorang fitri tropica. terkesan nemen bacanya, mengingat ya fitrop itu hebohnya agak mirip aku, ya nggak agak lagi emang mirip banget-_- pengen bisa kayak gitu iiiiih, bukunya lucu abis ilustrasi nya :3
trus juga tadi buka tuiter di mention om soal "gak ada rencana jadiin blog sebagai buku?" jeleger, unyu sekali ya. unyu .. sampe nyesek .. bener juga ya, daripada aku ngeyel bikin cerita ini itu tapi gak jadi-jadi, itu gagasan cerdas, sangat. tapi ya ini kan blog isinya blakrakan? ada yang mau baca? dora aja males.
lagian banyak orang disebutin disini jadi susah kalo mau ngejelasin satu-satu, ngeditnya juga aku pasti susah, aku kan pemalas sok rajin :O
apalagi ya.. oh iya, kata om itu bikin ilustrasi atau apa sih tadi itu? kayak komik gitu tapi dari fotoku, bagaimana bisaaaaaa, di hapeku aja gak ada fotoku, pehlis.
hari ini ke matos, sama virza yussy dery, ketemu ocha jihan. gak jadi nonton, ngglethek, kesana cuma cari wifi, maksudnyaaaaah. trus beli apa lagi sih tadi? oh beli buku kening itu tadi. ketemu mas gland juga, haha. pacarnya cantik eaapz. putih gitu, cocok nemen wong loro iku.
yah ceman-ceman, segitu saja, aku akan meneruskan bayanganku soal blog-yang-jadi-buku. doanya yaaaaaa :D <--- masih kemaruk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...