Langsung ke konten utama

dihatimuuu ~

lagi seneng sama hatimu hatiku blablabla. tadi aura kan sok malak anak sekelas, bilang harta nyawa, malah tak jawab, 'hartaku nyawaku hatikuuuh buat kamuuuuh' ini nyeleneh ya..
tuiterku juga location nya 'hatimu~' aku kenapa..
tadi mulaaaai wes, rasan-rasane kumaaat, sama dora dery mesti gak pernah bisa nahan enggak rasan-rasan, adaaaaa aja yang diomongin. pertama sama dora, ngomongin guru-guru sambil denger bu rukmi marah perkara makalah sama presentasi kita belom selese :3 SEK TALA, BAYANGNO DUA BAB DIJADIKAN MAKALAH DAN PRESENTASI DALAM LIMA MENIT engkok lek salah di celathu pisaaan :O repot iki kah.
ini lagi ecemesan cama anas perkara peer buat besok, duh ini exercise 12 yang bab kemaren belom tak selesein padahal udah nggandoli bukunya pras di tasku 3 hari.
hari ini serasa deket sama orang di celuruhduniiiiaaaa.. agis ke haloks, biasa lah ya, inget dia yang mupeng ge em en getoh udah pasti si edo dan kawan-kawan langsung lirik sana lirik sini. moro kita ke cbezt kan, mau bakar bangunan nya cuman gak jadi, eh si dede tuuuh, temen cekelas, sms gini, 'mir, iku maeng sopo? njaluk nomer hape ne' dafuq. wes tak badheg. gak nyangka aku, dede ngono-ngono ngelirikan tibak e ._.
tadi juga nemu fotonya dery yang bareng segerombol wanita setengah preman. unyuuuuuuuu, dungaren unyu der, biasane po.o *dery dateng**tampar-tamparan*
istirahat ke dua belajar bikin origami bunga-bungaan sama dery, gitu tok ternyata capek ya.. tapi kok punya ku pancet elek seeeeh Dx bagusan punya dery yang kemaren itu unyu banget kecil gitu kayak bunga melati kelainan. itu gak ada fotonya, tapi udah tak taruh di semacem kaleng bening gitu yang aku pun lupa nemu dimana. ini yang kita bikin berdua. yang tangkainya besar punya dery yang tangkainya kecil punya ku tapi kebanyakan dibenerin dery.
keliatan gak? sorry ya vertikal gini soalnya foto pake hapenya dora dan ini pas conver, kalo pake hapeku kan ada bunyi nya dan pake blitz. gak keliatan tangkainya-_-yah pokoknya salah satu dari itu bunga bikinanku weeeek :p

(ini posting sebelum 'insiden' tadi, aku tulis kemaren tapi belom selese soalnya kemaren tak tinggal pergi)
semuanya sayang dery :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...