Langsung ke konten utama

sabtu terakhir masuk sekolah

kayaknya iya deh. aku gak ngerti sih kapan libur buat lebaran, aku terlalu asik terbuai sama hiruk pikuk sekolahku. eh sumpah hari ini buanyak pengalaman unyuuu buat diceritain di blogku. aku yang cerewet bakal lebih cerewet daripada biasanya. meski agak gimanaaa gitu ya sama hari ini karena semua orang liat ke aku, tapi aku sante aja lah, life must go on :p
jadi tadi pagi bangun jam 7 kurang, masih nyante lah yaw eh tiba-tiba pas udah mau mandi, udah pegang handuk, mau ngambil seragam malah seragamku entah kemana menghilang. trus tak tanyain pembantuku. shock mendadak. ini maksudnya apa, untung aku gak puasa jadi mau marah juga gak papa, aku akhire berangkat sekolah cepet-cepet wes abis mandi. dengan jumawa masuk sekolah sambil pake baju biru putih. asik pol diliatin adek kelas, sempet mampir ke tatib dengan dalih ngambil daftar nama padahal mau nenangin diri dulu sambil sekalian nengok ada pak san apa enggak, mau nanyain soal kostum yang disalahgunakan ini. ternyata alhamdulillah pak san gak ada, aku gak siap diguyoni pak saaaan, lah lek ngguyoni koyok nguenyek gituuu. nekat deh lewat depannya kelas 9 diliatin, ditanyain mbak chabel. akhirnya sampe di kelas disambut dora, dan ngakak nya. wes mbrabak aku. pertamanya pede ae, tapi lo satu sekolah nanyain, opo ne gak setres aku, depresiiiiii mbrabak, nangis wes akhire.
pas aku mau pinjem laptop ke aisyah yang notabene di 81 otomatis kan aku keluar, trus anak 83 juga banyak yang keluar nyuci tempat cat aer nya. eh trus diseberang sana yang namanya jati nugroho ituuuuuh nanya lagi soal seragam sambil teriak, kebeneran pas bagas mau masuk kelas, hmmmm .. bagas langsung berenti jalan liat aku sambil senyum, hmmm .. senyumnyaaaa ngenyek pol. tapi keren yaa, gak sama kayak senyumnya pas kelas 7 itu. ini senyum nya macho. tapi ya tetep aja merasa diketawain sama bagas <--- gak trimo pol.
pas pulang sekolah mulai ngetem lagi cuman tadi itu cuma bentar dan udah menjorok ke depan, di depannya 81 gitu. ngobrol-ngobrol dengan seragamku yang begitu itu -___- akhirnya kedepan. bercanda-bercanda di TU. ngegodain adek kelas 7 yang masih malu-malu, sumpah dery iku kebangetan nemen, gak onok wedine, sopo ae iso digarapi. tapi asik pol tadi, trus juga dery nyanyi-nyanyi, kok bisa ya .. nyanyi ngawur tapi gak fals. dia nyanyi sambil nggambar di tanganku. sek, ini gambarannya.
sorry eapzz ini emang agak luntur soalnya kalo bolpennya ditekan aku geli. itu juga kulitnya kering, abis malang kan dingiiiin :3 harap dimaklumiiii.

itu background nya keliatan kan? dasi biru sama rok biru. sengsara maksimaaal. sabtu terakhir masuk sekolah sabtu paling bersejarah dimana image michikomiera bajingan baik-baik abadi yang penuh karisma tercoreng habis-habisan. yah mari esok hari kita benahi bersama-sama, ya cari hikmahnya aja deh. #EMANGHIKMAHNYAAPAAAA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...