Langsung ke konten utama

listen dan efektifitas

pertama soal listen, latianku hari ini di pak seno emang rada sepi gak ada pia padahal ini latian terakhir sebelum besok lomba. ada mbak-mbak kelas 1 SMA di SMA 4 namanya mbak malinda, aku buangga iso ngungguli dia. ya wajar, kan dia baru masuk les. ngaco banget aku. aku nyanyi listen nya beyonce sama beautiful nya christina aguilera, aduh belepotan ngetiknya susaaah, maklum biasa ngetik nama sendiri, jadi langsung dua lagu sekaligus, bayangno ae dua lagu penuh hentakan pas puasa gini .. kerongkongan ku mencoba menghindar beneran -_- sampe rumah kebeneran pas adzan langsung ngacir ke ruang makan nyari teh panas, berkat teh panas itu bibirku masih dower sampe sekarang, panaaaaas. kata pak seno listen ku hari ini paling keren daripada kemaren-kemaren, pengen pingsan pol dengernya. speechless, melongo, ngeces .. eh enggak ding. melongo pokoke. puas sama hasil kerjaku. targetku bisa nyanyi listen akhirnya kecapai, kata pak seno kalo aku bisa nyanyi listen arrange suaraku bisa naik. tapi bener ya, nyanyi lagu lain jadi gak ngotot, aseeeek, meskipun ya daritadi kudu mokel ae :p
menyoal efektifitas, aku kayak e minta dianterin masku terus kalo ke pak seno selama bulan ramadhan ini, soalnya di jembatan ranugrati itu macetnya gila-gilaan sekitar jam 4-5, pokoknya jam pulang kantor itu lah, ditambah lagi mereka ada yang mau ke sawojajar entah cari takjil ato apa. pertamane sebel, tapi ya itung-itung kan ngelatih jadi orang sabar di bulan puasa ini. pas itu pernah pulang les dijemput ibuk ku gak bisa pulang soalnya jalan ke rumah ditutupin mobil, jadilah kita berbuka setengah tujuh trus lanjut tarawih, gila. tapi gak kerasa laper tuh, rasanya ... kering ._. tolong.
doain cepet sembuh eh semua yang baca ini, bisa gak ya batuk pilek ku sembuh dalam semalem, moga aja bisa ya Allah ..
oh iya katanya bagas mau nggedooor, udah deh gas ngaku aja kalo gak boleh sama tante endang :p
sebenernya gak masalah buat aku, pacaran gak pacaran pancet gak mungkin berduaan kan? selain puasa juga kita sama-sama gak pernah serius, so? aku sayang bagas tapi bagas gak sayang akuuuu muaaaaah titikduabintang (yang barusan cuma buat bagas yaa titikduabintang nyaa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...