Langsung ke konten utama

bahasa indonesia

dulu waktu aku kelas 7 aku sueneng banget pas hari selasa sama rabu. soalnya ada pelajaran bahasa indonesia. sueneng pol kayak anak baru bisa jalan kalo ngedengerin bu nirmala ngejelasin materi. pas ngebacain puisi apalagi. bu nirmala waktu itu hamil sih jadi pas akhir kelas 7 aku cuma disuruh ke perpus, katanya sih ngrangkum, padahal aku ngrumpi ._.
pas sama bu nirmala kemampuan ngarangku meningkat drastis daripada pas SD. karena bu nirmala aku jadi bisa ikut lomba nulis dan berani ngambil 'keputusan itu'. do what i love and love what i do.
kalo aku punya sayap satu-satunya orang yang bikin aku ngembangin sayapku cuma bu nirmala. sekarang kelas 8 aku diajar pak singgih. aku jadi inget paman mustang, modelnya pleeek. inget banget kalo paman mustang suka 'kakak kalian ituuu' kalo pak singgih sukanya ngomong di ulang-ulang, sumpah aku bosen poool. pas pak singgih nerangin aku malah bikin cerpen dhewe. iya aku ngerti ini gak banget jadi panutan. apalagi aku ketua kelas, hobi sama pelajaran kan harus dibedain. tapi yo mosok aku mau bilang 'PAK SAYA BOSEN MAU TIDUR JANGAN DILARANG' gak lucu nemen
berkat tadi itu aku jadi bikin oret-oretan cerpen di kertas bekas soal IPS yang dapet 38 sambil nggremengin lazy song. paling rasane jadi dora ws pengen ngaplok. gak e arek sebelah iki rame ae nggremeng gak jelas gak nggatekno maneh.
ceritaku yang tadi itu bagus meskipun belakangnya ada tulisan 38,5.
setaun ini aku harus belajar sendiri. pengen ikut klub teater aku :/
selain pengen nulis puisi aku juga pengen bisa bacain nya. pengen punya temen-temen yang gak pemalu yang bener-bener ekspresif dan cenderung banci tampil kayak aku.
mumpung sek muda aku mau berkarya sebanyak-banyak nya aku bisa. 
aku mau ikut lomba nyanyi dan ngedapetin sebanyak apapun piagam yang bisa aku dapet. bikin sebanyak-banyaknya cerpen yang nanti pas tua bisa aku baca lagi sambil ketawa malu betapa aku banyak ide pas aku muda. bikin banyak posting dan waktu aku udah dewasa aku baca sambil ketawa dan mikir seberapa labilnya aku pas SMP ini :)
mas nero, mas-mas yang ngefollow blogku pas itu trus di unfol -.- dia kan sering email-email an sama aku, katanya mau telfon. emang di asrama boleh telfon mas?
eh sumpah mas iki lek ngomong nggremeng pol. sifate mas nero meh mirip sama ...
wes ah kok maleh kemana-kemana gini. aku istirahat duluu yaaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...