Langsung ke konten utama

libur panjaaaang

ya enggak seh sakjane. mek 3 minggu. tapi ya tetep aja dibandingin setahun aku masuk sekolah rame bareng juthig, 3 minggu kerasa sepi bet. ntar kelas 8 belom tentu aku sekelas sama mereka-mereka lagi, beneran ta aku gak mau kejebak dalam situasi nggilani sama anak-anak yang (maaf yaa) sok gaol. duh aku kok maleh ngenyek an gini se. tapi ya bener. itu nggak banget. aku harap ada yang sama bajingannya kayak aku. cuma raka dp juga gapapa deh.

liburan ini aku gak ngerti mau ngapain. ayahku sek sakit. aku pengen mug bentuk lensa itu loh. gak dapet semipro atau slr gak papa deh. kalo aku lagi maruk cameranya aku minum dari mugnya. yang paling kecil 140 ribu. ntar aku ngumpulin duit udah banyak ternyata udah abis gitu kan gak lucu. seandainya ulang taun tiap hari. wik lha aku lak tua banget pasti sekarang. tapi kan aku baby face ya? ya? :3

targetku kelas8 aku harus bisa dibanggain. gak tau gimana caranya juz amma harus udah apal, nilai matematika nggak boleh 75, gak boleh! bahasa inggris harus 95 ke atas. BI harus bikin lebih banyak karya. mich bisa kok yaaaa. emboh wes yaopo carane pokoke kudu ngono. AKU MAU BELAJAR NGGAK NYONTO. sekarang bagas ranking 3 nanti aku ranking satu gas, se SMP 5!

gimana ya. aku suka bermimpi. aku tidak ingin berhenti bermimpi. aku tau aku harus bangun dari mimpi dan mencoba segala kesempatan untuk membuatnya jadi kenyataan. tapi aku tidak ingin kecewa jika nyatanya semua mimpiku tidak pernah terwujud.

amitamitamitamitamitamitamitamitamitamit.
ojoksampek.

EH HARI INI AKU DAPET MAJALAH YANG ADA CERPENKU LOH.
rasane cerpenku gak ada apa-apanya dibanding cerpen lain yang anonim juga, apalagi dibanding punya ducha nadya hapsari itu ya namanya? yang cantik, anak aksel, manis itu lo. blas gak ada apa-apanya. kalo emang bener gitu aku mau coba bidang lain aja. mungkin emang aku nggak di sastra :(
di sastra, cerpenku ketok gak mutu. di musik prestasiku drop, apalagi pandangan orang-orang itu ke aku. trus aku apa? cuma jadi kutu buku nggak jelas yang ngomongin soal harusnya rumusnya itu gini trus itu boongan, faktanya itu blablabla. aku nggak mau jadi nerd. aku masih pengen jadi bajingan tapi pinter. labil banget seh aku. aku pengen desek-desekan di ruang band, ngilokno arek macho .. eh salah, arek manis iku, aku sek pengen iso guyon karo anas, contoan sama bepe, nggacor bareng. tapi ya .. aku punya banyak target buat kelas 8, SMP cuma 3 tahun dan aku ngerti itu nggak bisa disia-siain.
DOANYA YAAAAAA. DIBALAS YANG MAHA KUASA.
muah :*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...