Langsung ke konten utama

harga diri turun !!

bego . satu - satunya kata yang bisa saya bilang menyoal kejadian hari sabtu waktu saya pulang bareng dia . bukan dia bukan saya yang bego , orang itu .. paman mustang . guru hitung - hitungan saya yang enggak bisa disebut guru .

setiap pelajaran itung - itungan yang bisa saya lakukan cuma .. tidur . yaah mau apalagi , harusnya kan matematika dijelasin eh si paman mustang ini malah cerita menyoal bapaknya yang jago ngerakit pesawat mustang , kadang - kadang malah konseling pernikahan menyoal anak putri tidak boleh makan pisang hijau , kalo laki - laki pulang kerja harus dibikinin teh dibukain pager , masa bodoh .

trus katanya kalo cewek dibonceng cowok jangan mau soalnya harga dirinya turun , lebih baik rugi seribu lima ratus daripada harga diri turun , bego , kalo enggak punya duit gimana ? kemaren sabtu saya gak ada yang njemput , mau naik angkot udah ditinggal , trus kebeneran dia mau pulang abis sepak bola sama temen - temennya trus dia ngajak bareng , entah ngajak entah menawarkan yang penting saya mau , abis gimana dong . walopun cuma sampe depan gang tapi enggak papa , kalo depan rumah bisa berabe gilak . sayangnya saya lupa bayar seribu lima ratus , dia enggak punya kembalian kayaknya , untung saya enggak bayar , kalo saya bayar saya bisa rugi lima ratus soalnya dia gak punya kembalian .

sampe rumah saya seperti biasa online di twitter , saya udah bisa twitter , udah lancar malahan . abis gitu saya dikerjain abis - abisan di twitter , gileeee . begini ya kawan - kawan , harga diri saya tidak turun soalnya dia gak bilang kalo dibonceng , tapi bilangnya dibarengi , jadi harga diri saya enggak turun .

begitu penjelasannya . besok 5 april itu tepat satu bulan kita jadian , horee .
makasih ya 'someone special' atas semuanya , termasuk saran untuk lebih sering olahraga , sekarang udah lumayan kok , setiap pagi lari - lari :p eh iya , ajarin basket dooong

sorry ya kemaren ganggu waktu lagi belajar , abisnya gimana dong , saya enggak punya temen ngobrol di rumah , kemaren gak ganggu kok pas saya tidur saya bangun waktu denger kamu sms , malahan seneng pas lagi sakit malah di sms , kenapa enggak sekalian telfon sih ? (lho ?)

terima kasih tumpangannya hari sabtu , kita jadi enggak diem - dieman lagi , yee .

sekian .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...