Langsung ke konten utama

posting pagi - pagi hasil minjem pula

saya lagi mau berangkat sekolah , karena ntar gak ada yang nganter saya ikut ayah ke kantor , nah .. kebetulan sekali ayah saya ada tamu , akhirnya daripada inetnya nganggur ayah saya nawarin buat liat facebook , pagi - pagi begini di facebook ada siapa yah -___-

waktu saya untuk menulis posting hanya setengah jam , oleh karena itu ini ngebut banget ngetiknya , untung keyboardnya bersahabat sekali , mousenya aja yang agak kejauhan jadi susah megangnya , kabel pendek lagi , sial . ntar saya mau latihan jadi petugas upacara lagi , tadi malem sempet pusing sebentar trus dipake tidur udah agak mendingan , bodohnya si pusing dateng lagi sekarang , pas lagi asik - asiknya ngetik tiba - tiba 'nyeng - nyeng' kayak ada semut bawa gong masuk ke kuping trus mukul gongnya pas di mata , gilak .

ngomong - ngomong , saya dongkol banget sama provider saya beserta facebook , pasalnya di facebook itu chat saya kekirimnya lama , dianya keburu off , soal provider saya dongkol banget soalnya provider saya kayak enggak mau nerima sms dari providernya dia , sampai - sampai karena saking dongkolnya terhadap teknologi - teknologi tersebut dia menyarankan mengirim merpati pos dan saya benar - benar ingin mencari merpati yang masih setia mengirimkan surat - surat . dalam otak saya , merpati jaman sekarang lebih suka having fun daripada membantu sesama makhluk hidup , contoh : manusia , sungguh tidak berperikemerpatian (ih apa sih , berasa gila banget deh saya)

salah satu kekhawatiran saya ketika saya menjadi petugas upacara (jadi mc) saya khawatir lupa tanggal , ngerti kan ? tanggal ulang tahun sendiri saja saya enggak apal , apalagi tanggal begitu , sekarang tanggal berapa sih ? untuk nulis cerpen kan saya biasanya menulis tanggal beserta hari , untuk hari seragam sekolah memudahkan saya melihat hari apa itu , untuk tanggal saya harus lihat dulu di kalender hape , laptop atau kalender kelas yang dari sekolah dan udah dioret - oretin . 

soal livemocha , masih inget kan ? saya lagi males nerusin , alasannya : saya mulai gila . 
ok , sudah jam 10 dan latihan dimulai setengah 11 , saya mau berangkat duluu

bentar , dianterin sapa ya inih ? --'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...