Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Ritual Mengganti Seprei (him)

Kamu berubah. Kamu tidak pernah berteriak kepadaku. Kamu berubah, atau mungkin kamu hanya menjadi dirimu sendiri. Aku berdiri dalam keheningan yang kuciptakan sendiri. Keheningan yang terlalu ramai untuk seorang Aku. Seorang yang mencintai keramaian namun dengan mahirnya menciptakan keheningan. Mungkin selama ini Aku tidak mencintai keramaian, Aku mencintaimu. Kedua kelopak mataku mengerjap memandang langit-langit kamar tempat dimana kita pernah berbaring, berdua, dengan kepalamu berada di lengan kananku. Selalu ada percakapan di antara kita, terlalu banyak hal yang telah didengarkan langit-langit kamar ini, dari angan hingga desahan. Mungkin Aku masih belum percaya bahwa tidak lagi ada kita, kini hanya ada Aku kembali. Aku dan hanya Aku, sebagaimana sebelumnya tanpa kamu. Aku yang hanya menyunggingkan senyum kecut pada segala hal yang lucu bagi mereka, Aku hanya tersenyum, masam, semasam jeruk muda di kebun ibu yang dulu pernah kita petik berdua. Langit malam ini tidak seindah lan...