Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

mengukir cita-cita

cita-citanya turut mengukir cita-citaku. ketika kami masih memakai seragam biru tua dengan atasan putih, ia ingin menjadi dokter. semenjak itu aku ingin jadi dokter, belajar biologi habis-habisan, aku isi semua latihan soal di buku yang kami beli untuk mendukung terciptanya nilai yang indah dipandang di surat kelulusan nanti. aku berhenti berjuang ketika seragam putih abu-abu melekat pada tubuhku, aku tidak perlu menjadi dokter, aku tidak bisa menjadi dokter, ilmu sosial lebih cocok untukku. tapi ia tidak, ia tetap berjuang. berjuang untuk cita-citanya bukan untuk adanya kita. kami tidak lagi berjuang bersama-sama. lucu rasanya memikirkan bagaimana aku masih bisa teringat bahkan terisak akan hubungan kami yang kandas begitu saja tanpa adanya alasan yang jelas. mungkin hari itu aku hanya terlalu salah, mungkin hari itu ia hanya terlalu lelah, yang jelas kami berpisah. sudah tidak lagi ada cinta yang menggebu dan hasrat untuk membahagiakan satu sama lain. kukira semua orang akan bersyuk...

when good bye means good bye

Sebelum hari ini, good bye for me just good bye as a words, karena aku mikirnya mungkin beberapa hari kemudian akan ketemu lagi. But today, aku mulai mikir, emang good bye hanya punya makna sedangkal itu? Pagi ini, aku berangkat les, just living an ordinary life. Yes, I have some good news, but it still doesn't make anything goes special as I expected. Waktu pulang, mbak agnes, temen les setahun ini, tiba-tiba tanya, "Mir, kamu langsung a?" "Iya mbak,kenapa?" "Oh yaudah. Aku ini les terakhir" and I was like, WHATTTT???!!!! ya aku nggak begitu deket sih emang, but I know she's talented, I wouldn't let her kill that. "LOH KENAPAA" "Kan kelas 3, hehe, aku nggak boleh les" "Oalah, duluan ya mbak agneees" "Oke" emang nggak ada kata good bye sih, but this is a good bye. I mean, aku sama mbak agnes bahkan nggak pernah tau nomer telfon atau pin bb masing-masing. Atau bahkan username twitter. Cuma seked...