Langsung ke konten utama

AKU GAK SENENG JOMBLO REK

tuaek. mboh. aku gak seneng mengawali postingku dengan sebuah umpatan tapi memang aku lagi ingin mengumpat dan tidak ada kata lain yang bisa mewakili perasaanku selain umpatan-umpatan tidak berguna. ugh. mboh. mboh. mboh.
aku lali carane pdkt, aku lali carane tebar pesona, aku lali carane cek kabeh wong iku noleh pas aku liwat. opo o se aku iki ? pesona ku kurang tah yaopo ? opo aku kurang seksi opo yaopo ?
aku heran. doh. aku awale mikir, "alah, aku iki ancen gak duwe pacar guduke perkoro opo tapi ancen perkoro aku durung siap, mangkane aku gak ditakdirkan duwe pacar" tapi rek......................
TAEK. AKU GAK KUAT JOMBLO.
mboh. terlalu banyak alasan aku gak kuat jomblo. kon pasti mikir, "alay mich, sakjane ngono kon iso, kon ae gak gelem usaha" GUDUK NGONO RWEK. ADOH.
dadi ketika kon wes tau pacaran opo maneh dalam jangka waktu yang lama, pasti angel gawe kon move on tekan uripmu sing biasane opo-opo aman. opo o ?
lek kon duwe pacar rek, pasti kon duwe someone to talk to. koyok lek onok opo-opo iso njaluk tolong dhe.e, lek kon onok opo-opo iso crito nang dhe.e, life seems so easy with pacar. ngono. dan lagian aku iki wong e bangar, aku butuh someone sing ngadem-ngademi aku. sing ngemong aku. mangkane pas jomblo kelakuanku nggilani, soale gaonok wong sing ngilingno aku, "hee.... ayo..ayo.. nakal ya" iku gak onok.
trus pisan lek kon wes tau pacaran suwe, maksudku suwe guduk sak minggu, sak ulan. tapi 6 ulan, 8 ulan, setahun, 2 tahun. pasti akan banyak yang terjadi. nah. kon pasti nangdi-nangdi iling, "wah pas iku aku tau mrene mbek si mantan, jiangkrek iling maneh rek" ngono. pasti onok rasa tertentu, onok sesuatu sing membuat kon, "lapo se athek putus barang, doh" trus rasa menyesalmu iku akan menggerogoti dirimu sendiri. nah iku saiki onok ndek aku rek. aku bingung aku kate lapo. i'm lost like very very lost. and i need someone to find me here. tapi sing iyo aku malah ketemu wong-wong sing makin menyesatkan aku. trus arek-arek pisan ngomong jare aku cocokan htsan. wes tak cobak rek. tuaek. yo aku seneng htsan. tapi yo gak mbek pacare wong. dan aku gak merasa bebas ngono lo. merasa aduh... yaopo yo. koyok merasa gak aman ngono ambek dhe.e, soale gak onok komitmen. engkok lek jalan bareng, jare, "durung pacaran ta ? kok pas iku aku ketemu wes jalan bareng ?" ah tapi lek jareku masio kon tanpa status tapi lek kelakuanmu koyok wong pacaran, yo ganok bedane rek -_- dan hermawan ternyata selama iki gak ngerti hts iku opo. your friend.
AAAAAAAH. INTINE AKU GAK SENENG MENJOMBLO.
jarno aku diarani kejar setoran. jarno aku diarani gatel. jarno. gak ngurus. aku puas hts-an ga jelas. mboh. opo iku hts. opo iku jomblo. aku butuh pacar !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...