Langsung ke konten utama

detik-detik

bagas online saudara-saudara #teruskenapa
ini aku online di lai-lai, harusnya bisa kan ya pake wifi tapi ini aku malah pake modem. abisnya emang laptopku susah banget mendeteksi wifi.
pia gajadi ikut lomba cemancemaaan :( tapi gapapa, aku tetep harus cemungudh :D
eh tak bilangin talah. bagas itu lo lebih enak kalo diajak ngomong face to face, sekarang ini coba aku chat ya masa' dia jawabnya jutek gitu, ya wajar sih orang ngaskus ._.
aku juga kalo lagi ngaskus pasti kayak gitu, kapan sih bagas gak ngaskus masyaAllah !!!!!
serius aku sebeeeeeel tapi aku harus pengertian, bukannya udah berkali-kali aku diginiin bagas?
aku mau bilang nanti aku lomba ke bagas, aku mau minta doanyaaaa.
eh tiba2 bagas keburu bilang 'dadaaaaaa' off deh :O biarin pokoknya senen aku ngambek gaaaaab.
aku pengen deh manggil bagas sagaaab. abis keliatannya tambah imuuuuuut xO
tau mancungnya pipink gaaak? tau mas dannya virza gaaaak? tau kak galangnya revy gaaaaak? tau blinya dora gaaaaaaak? SAGAB TETEP YANG PALING UNYU.
oh iya satu lagi, tau mas andonya ocha gaaaaaak? sagab lebih unyu juga. masa' dulu waktu MOS ocha bilang bagas kayak gorila, gaaaaaas dulu lo gaaaaaaas, sekarang cuma kamu satu yang paling unyuuu :3
alhamdulillah ini, bajuku longgar xD tambah kuluuus tambah kuluuuus.
hahaha. horeeee. temen-temen doain gak grogi yaa. abis lomba aku mau latian listen aaah.
merasa buangga udah usaha sekeras itu buat latihan satu lagu yang aku denger dari umur 3. percaya gak pas umur 4 tahun aku nyanyi lagunya michael jackson yang ben. kelas1 SD aku nyanyi hero 'kasaran'. semakin tua laguku semakin gak karu-karuan, dari lagu yang huwalaaaa huwalaaa sampe, mellow nemen sampe yang mutu rendahan #ehsorrygakmaksud.
aku janji bakal berusaha lebih keras buat semua cita-citakuuuuuu.
makasih ya ceman-ceman atas semangat yang telah kalian berikan kepadaku.
apasih reeeek --_____-- ngeeeeng. udah ah. ini ada cayulkelispi aku udah ngileel lo pelatnya kok ketelusan.
sek aku tak makan #suaramacho.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

akademi gajah.

bukan. bukan. ini bukan sekolahan yang mendidik para gajah mahir bermain sepak bola. ini sekolah nya Dam yang diceritain di Ayahku (bukan) Pembohong. itu sekolah asrama gitu. dalam bayanganku akademi gajah yang diceritain itu mirip SMA TN gitu kan ya? coba baca deh. kehidupannya maksudku bukan bangunan nya. entah juga ya aku gak pernah masuk situ, ngerasain gimana isinya, kan aku tadi bilang 'dalam bayanganku'. mengingat soal ini pasti ada yang mbatin, 'ya masuk dong kalo mau tau' iya, aku mau tau tapi tidak mau masuk. alasannya sudah jelas. sangat pesimis sekali bisa bertahan hidup mengingat apa yang saya lakukan di kota tercinta ini. gimana ya.. mau ngomongin soal ini lagi gak enak. wes gausah mendingan. tapi kalo dipendem terus unek-uneknya juga gak enak *langsung galau* biariiiiiin deh. pokoknya intinya aku merasa nya akademi gajah itu SMA TN. entah benar entah tidak hanya sang penulis yang tahu. bayangin deh kalo aku masuk TN seberapa hebohnya mbahku, pehlis.. ogah...