menjadi penulis itu belajar jujur terhadap diri sendiri. tapi kalau dipikir-pikir lagi, jujur kepada diri sendiri itu, sakit ya. kelihatannya bahagia tapi sebenernya juga nggak sebahagia itu, sih. pasti ada suatu bagian diri yang terluka dan terabaikan. bahkan mungkin terlalu banyak yang sudah rusak dan terlupakan. takutnya, suatu saat bagian tersebut dari bumerang dan kembali menyerang kita sekuat-kuatnya. mau balas dendam, kira-kira. aku ingin jadi penulis. dulu ayah dan ibu mau aku jadi penulis, tapi aku nggak mau. aku bilang aku mau jadi sesuatu yang lebih berguna dan menjanjikan, aku merasa kurang bisa mengelola kreativitasku ketika jadwal sedang padat dan susah diatur. menjadi penulis mungkin bisa jadi hobi dan alternatif, tapi aku nggak mau menggantungkan seluruh aspek ekonomiku kepada bidang ini. I'm not a type of person who did everything in all or nothing way. sedangkan menurutku, menulis membutuhkan jiwa, raga dan seluruh indera untuk selalu prima dan peka terhadap se...
the journey of life where nothing goes right and nothing goes wrong.