Langsung ke konten utama

#novemberwish

bulan november itu kayak bulan paling berat, soalnya abis gitu desember.
menurutku november itu bulan dimana kita bisa ngrenungin semua kejadian di tahun ini. karena nanti di bulan desember adalah bulan dimana kita menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kita renungkan tadi.
ya gak mungkin bisa dijelasin lah yaw november wish ku apa aja.
aku yang pertama banget. pengen bisa ngucapin selamat ulang tahun buat ayah nanti tanggal 7. ayah itu beliin banyak buku buat aku trus ada tulisannya, 'fur meine liebe tochten' :) ayah itu orang pertama yang ngajarin aku bahasa jerman meski cuma ngitung satuduatiga.
kedua aku pengen bisa beli jam yang ada lampunya, bentuknya segitiga, lebih tepatnya limas mungkin ya. aku mau kembaran sama dora, aku mau sekali aja ngado dora. dora itu keliatannya cuek, tapi dora itu baik, dora bukan sahabat cewek yang cuma sibuk nusuk dari belakang, dora itu blak-blakan. dora itu sama nyentrik nya kayak aku. dora itu.. yes, we just two cool bitches. tell it again. haha.
ketiga, pengen bisa maen gitar lancar banget nget nget. autodidak. penting gak sih? gak ngerti ya.
keempat, nurut sama bu yanti, jadi ketua kelas baik, teladan, bisa ngerjain tabel buat metode grafik yang kemaren sempet bikin aku nangis itu. aku bisa. aku pengen bisa soalnya kalo aku gak bisa-bisa nanti aku disuruh les, kalo aku disuruh les aku gak bisa nyanyi lagi temen-temen, aku lepas sepenuhnya dari musik, mungkin itu nanti ya kelas 9 nanti, bukan sekarang. melepaskan hal yang kita cintai perlu waktu kan?
kelima, aku pengen bisa jadi anak segaol dimmie dan aswin, pengen bisa nyetir mobil gitu, asik kan ya? pengen diijinin keluar malem kayak biasanya dan gak ada yang mempermasalahkan si hotpants tercinta.
segitu aja ya? selepas ini aku mau cerita.
lagi. dan lagi. kenapa hotpants selalu di artiin negatif? aku nggak berjilbab ini artinya aku gak pantes datang ke 'situ' kah?
wordless lah, jaman sekarang masih ada aja orang yang gak open minded menyikapi fenomena kayak gitu. dipikir nggak? gausah. buat apa. f.
gak ngerti kenapa aku bulan november ini pengen sayang sama orang yang sayang aku. iya kan? yang sekarang ini gak sesat kan? wismilaaaak :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Mengganti Seprei (her)

Kepada seseorang yang hatinya pernah kuremukkan lalu kususun kembali dengan tatanan yang tidak tepat, mungkin malam ini kamu sibuk mengerjap, memandangi langit-langit kamar yang kosong sembari membiarkan memori tentang pertengkaran serta pertukaran kenangan kita di belakang kedua matamu. Begitu pula dengan Aku, yang sibuk berandai-andai bagaimana esok pagi akan kulewatkan tanpa membuatkanmu sepiring panekuk yang terlalu matang dan tidak kamu suka, tapi tetap kamu makan karena kamu tahu hanya itu yang bisa aku buat. Aroma kopi yang tiap pagi Aku buatkan untukmu, tiga sendok bubuk kopi dan satu sendok gula yang diseduh dengan air panas hasil rebusan, masih lekat di remang-remang indra penciumanku. Segala kesibukan yang dulu terasa berat dan tidak menyenangkan, kini terasa kian dirindukan. Sepiring panekuk dan secangkir kopi yang kamu balas dengan senyum dan kecup di pipi kananku, Aku selalu suka. Kamu selalu bersikukuh untuk sarapan, meski setelah itu kegiatanmu hanya seputar bergelu...

Menjadi Rumah

Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah amarahmu. Bersedihlah, menangislah. Tersenyumlah. Karena dalam setiap amarahmu akan ada ketenangan yang menerimamu kembali. Ada ketenangan yang menjadi rumah bagi amarahmu. Karena dalam sedih dan tangismu akan ada bahagia dan peluk-peluknya. Ada bahagia yang menjadi rumah bagi mereka. Maka tersenyumlah, karena ada kisah-kisah sendu yang siap menerimamu kembali. Ada kisah sendu yang menjadi rumah bagi senyummu. Mengingatkanmu kembali pada aroma seorang yang pernah membuatmu patah hati dan kembali berdiri dua kali lebih tegar. Mengingatkanmu atas gelak tawa di tengah malam ketika letih melanda dan lelucon apapun terasa lucu. Mengingatkanmu pada sore-sore yang dihabiskan dengan berkendara. Sudahkah kamu pulang? Pulanglah, peluklah dirimu. Pulanglah, karena tanpa bahagia kamu bisa pulang. Pulanglah, karena amarah juga merindukanmu. Pulanglah, tidak ada yang salah dengan menjadi rapuh.

Belahan Dunia Lain

Kamu tidak datang dan tidak pernah datang. Mungkin di belahan dunia lain, kamu telah menemukan kehidupan yang lebih baik. Kamu bertemu orang-orang yang mendorongmu maju dan, tentu saja, melupakan Aku. Mungkin di belahan dunia lain, kamu hanya merasa bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berlibur. Tentu saja, masih banyak urusan yang perlu kamu selesaikan selain perpisahan yang pantas untuk kita. Mungkin di belahan dunia lain, kamu memutuskan bahwa masa lalu kita tidak akan berpengaruh untuk kelanjutan hidupmu mendatang. Karena, tentu saja, Aku bukan siapa-siapa. Mungkin di belahan dunia lain, kamu sedang kelaparan dan memutuskan untuk memasak sebungkus mi instan, persis seperti yang kini Aku lakukan. Karena, tentu saja, hidup yang tidak sehat adalah yang membuatmu paling nyaman. Mungkin di belahan dunia lain, kamu merasa bahwa ketakutan diciptakan oleh orang lain dan bukan dirimu sendiri. Sehingga kamu mulai menyalahkan semua orang dan mendorong mereka pergi. Mungkin di belahan dunia ...